Selasa, 27 Maret 2012

ipa 2; Bambu Kaya Manfaat

Bambu masih dinilai material tradisional. Banyak orang mengidentikkan bambu sebagai bahan kursi lincak, material bangunan etnik, serta semua yang masih jadul. Idham Musthopa, lulusan jurusan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia, mengubah kesan tersebut. Ia mengubah bambu menjadi bagian dari fashion. Salah satu yang menarik karya Idham berupa tas yang khusus diperuntukkan untuk membungkus Macbook. Tas tersedia dalam ukuran 13 dan 15 inchi. Tas didesain dengan bentuk kotak, sepenuhnya berbahan bambu dan berwarna coklat cerah. Bagian handle terbuat dari kulit. Sementara, di bagian samping, terdapat lubang berbentuk apel pada tas. "Jadi akan kelihatan eksklusifnya," kata Idham yang ditemui dalam diskusi "Bambu Punya Cerita" yang diselenggarakan Yayasan KEHATI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Minggu (25/3/2012). Idham mendesain sebaik mungkin sehingga para pengguna Macbook tetap bisa narsis. Tas tak bakal menenggelamkan eksklusivitas dengan menyembunyikan lambang Apple, tapi justru menonjolkannya. Tas sudah diproduksi massal. Bekerja sama dengan ITB, Idham kini tengah memenuhi pesanan sebanyak 80 buah dan akan dijual di Bandung lebih dulu. Namun, siapa pun yang berminat sudah bisa memesannya. Ke depan, Idham akan mengembangkan laptop dengan material bambu. Casing, keyboard, dan seluruh bagian laptop kecuali layar dan komponen di dalamnya akan terbuat dari bambu. Ia kini tengah berusaha menggerakkan sekolah menengah kejuruan dan pemerintah daerah di kampung halamannya, Garut, untuk bekerja sama mewujudkan impian tersebut. Bambu kaya manfaat Sandhiya Hanindita yang lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) punya cara berbeda mengolah bambu. Ia mengubah bambu menjadi bagian dari furnitur rumah tangga. Salah satu produknya adalah lampu baca. Produk lampu baca karya Sandhiya terbuat 100 persen dari bahan bambu yang telah diproses sehingga awet. Sekilas, lampu baca hanya tampak seperti bambu yang dibengkokkan, namun desainnya cukup trendy. Sandhiya juga menunjukkan produk kursi pantai. Bagian dudukan kursi itu terbuat dari bilah bambu lebar yang disusun pararel. Lekukan desain sesuai dengan posisi tubuh saat rileks. Peneliti bambu dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Elizabeth A Widjaja, menyebutkan bahwa bambu memang kaya manfaat. Ia mengatakan bahwa bambu pun bisa jadi material pakaian. "Kita bisa ubah bambu menjadi kaus kaki. Saya sendiri sudah memakainya. Bambu ini punya anti bakteri, jadi kalau kita pakai kaus kaki bambu tidak akan bau," kata Elizabeth. Dalam bidang lain, Purwito, seorang peneliti bambu untuk konstruksi, mengatakan bahwa bambu lebih kuat dari beton dan lebih tahan gempa. Karenanya, bambu cocok diaplikasikan bagi rumah-rumah di Indonesia. Bambu pun bermanfaat untuk makanan. Selain rebung yang telah dikenal sebagai isi lumpia. bambu ternyata juga bisa diolah menjadi cuka. Sampai saat ini, Indonesia sebagai negeri kaya bambu belum banyak memanfaatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar