Selasa, 27 Maret 2012

ipa 10;ILMU GEOGRAFI: Ilmu Termarjinalkan, Sarjana Geografi Banyak Tak Terserap

SOLO - Ilmu Geografi kini semakin termarjinalkan. Jika dahulu bidang ilmu Geografi diajarkan bagi anak yang mengambil program IPA dan IPS, kini hanya diajarkan kepada anak IPS. Ketua Umum Ikatan Geograf Indonesia (IGI) yang juga Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Dr Suratman Worosuprojo MSc, mengungkapkan karena hanya diajarkan kepada anak IPS, kebutuhan guru Geografi semakin sedikit. Sehingga banyak mahasiswa lulusan Ilmu Geografi yang menganggur. “Dulu pernah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi se-Jawa Tengah menandatangani surat permohonan agar Geografi kembali diajarkan untuk anak IPA dan IPS, tapi permintaan itu tidak ditanggapi,” jelasnya. Lebih lanjut Suratman mengungkapkan bukti lain termarjinalkannya ilmu geografi adalah belum adanya perhatian pemerintah untuk pengembangan bidang ilmu geografi. Hingga kini belum pernah pemerintah memberikan bantuan untuk pengadaan laboratorium geografi di setiap sekolah-sekolah. Jika di suatu sekolah ada laboratorium Geografi, biasanya diadakan dengan menggunakan dana sekolah sendiri. “Padahal idealnya laboratorium geografi ada di setiap sekolah untuk menunjang upaya peningkatan kecerdasan spasial masyarakat. Kalau misalnya belum bisa diadakan di setiap sekolah, paling tidak ada di sekolah percontohan,” ujarnya. Sementara di lain pihak, katanya, perhatian pemerintah untuk pengadaan laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) sangat tinggi. IGI, kata Suratman, juga pernah melayangkan surat ke Kemendikbud agar diprogramkan pengadaan laboratorium geografi di setiap sekolah. Tapi hingga kini belum ada tanggapan. Saat ini, terangnya, hanya beberapa SMA yang memiliki laboratorium Geografi. Antara lain SMAN 17 Jogja dan SMAN 2 Klaten. Pembantu Dekan II FKIP UNS, Drs Sugiyanto MSi MSi, mengungkapkan beberapa waktu lalu di FKIP UNS pernah mendorong SMAN 1 dan SMAN 3 Solo agar membangun laboratorium geografi. Suratman juga mengungkapkan dibandingkan negara lainnya, Indonesia termasuk terlambat dalam bidang informasi geospasial. Akibatnya pembangunan yang dilakukan sering tidak memperhatikan tata ruang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar