Selasa, 27 Maret 2012

ipu 1;Jenis-jenis manusia purba

Meganthropus C.H.R. Von Keonigswald menemukan fosil manusia purba pada tahun 1936 dan 1941. Marks menemukan fosil manusia purba pada tahun 1952. Keduanya menemukan fosil manusia purba di daerah Sangiran (sebelah utara Surakarta). Karena ukurannya yang sangat besar maka manusia purba ini diberi nama Meganthropus Paleo Javanicus, artinya manusia kera besar yang tertua dari Jawa. Pithecanthropus 1. Pithecanthropus Mojokertensis C.H.R. Von Keonigswald menemukan fosil manusia purba pada tahun 1936 di desa Sangiran dekat Mojokerto dan desa Sangiran dekat Surakarta. Dinamakan Pithecanthropus Mojokertensis karena ditemukan di daerah Mojokerto, Jawa Timur. 2. Pithecanthropus Erectus Eugene Dubois menemukan fosil manusia purba pada tahun 1890 di desa Trinil. Desa tersebut terletak di tepi Sungai Bengawan Solo, dekat Ngawi, Jawa Timur. Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. 3. Pithecanthropus Soloensis Sartono menemukan fosil manusia purba di Sambungmacan dan Sangiran. Diperkirakan jenis Phithecanthropus juga hidup di Sumatra, Kalimantan dan Cina. Homo 1. Homo Wajakensis Eugene Dubois dan Von Rietschoten menemukn fosil manusia purba pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Homo Wajakensis artinya manusia dari Wajak. 2. Homo Soloensis Ter Haar dan Oppennoorth menemukan fosil manusia purba pada tahun 1931-1934 di desa Ngandong, di lembah Sungai Bengawan Solo (Jawa Tengah). Hasil penemuan ini setelah diteliti oleh Von Koenigswald disimpulkan bahwa jenis manusia ini lebih tinggi tingkatannya dari Meganthropus dan Pithecanthropus. 3. Homo Pekinensis atau manusia Peking Davidson Black seorang sarjana dari Kanada menemukan fosil manusia purba pada tahun 1927 di Gua Chukoutien, di sebuah bukit kapur kira-kira 40 kilometer dari Peking, Cina. 4. Homo Africanus Raymond Dart ialah seorang dosen di sebuah universitas di Yohanesburg (Afrika Selatan). Ia menemukan fosil manusia purba pada tahun 1942 di sebuah daerah pertanbangan di Taung, Botswana. Awalnya hanya ditemukan tengkorak saja, namun karena bantuan pemilik pertambangan, Raymond Dart berhasil mengumpulkan fosil-fosil dalam jumlah yang banyak. Setelah diteliti dan direkontruksi, ternyata fosil itu kerangka seorang anak berusia antara 5 sampai 6 tahun. Penemuan tersebut lalu disusul oleh Robert Broom yang menemukan fosil berupa tengkorak orang dewasa. 5. Homo Neanderthalensis Penggalian dan penelitian manusia purba di Eropa di antaranya dilakukan pada tahun 1856. Tempat penggalian tersebut adalah di Lembah Neander, dekat Dussleldorf (Jerman). Fosil-fosil yang ditemukan kemudian diteliti oleh Rudolf Virchow seorang ahli Antropologi bangsa Jerman. 6. Homo Sapiens Homo Sapiens adalah manusia sempurna seperti sekarang ini.

ipu 2;MANUSIA PURBA DI INDONESIA

Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh : 1. Eugena Dobois, 001-duboisDia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung. • Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju) • Fosil lain yang ditemukan adalah : Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, H erectus 17Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan. • Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto • Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo Peta Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah – Jawa Timur 1. Sangiran 2 . Sambungmacan 3 . Sonde 4 . Trinil 5 . Ngandong 7 . Kedung Brubus 8 . Kalibeng 9 . Kabuh 10 . Pucangan 11 . Mojokerto (Jetis-Perning) 2. G.H.R Von Koeningswald 18a0e961486c7f4cHasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, 1_Meganthropus_PalaeojavanicusMojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo. 3. Penemuan lain tentang manusia Purba : Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus). 4. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo. Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah : • Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina. • Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis. • Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo Neaderthalensis. • Menurut Dubois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid. Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis : 1. Meganthropus 2. Pithecanthropus 3. Homo Jenis manusia Purba Pithecanthropus Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia : 1. Ciri Meganthropus : • Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu • Badannya tegak • Hidup mengumpulkan makanan • Makanannya tumbuhan • Rahangnya kuat 2. Ciri Pithecanthropus : • Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu • Hidup berkelompok • Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol • Mengumpulkan makanan dan berburu • Makanannya daging dan tumbuhan 3. Ciri jenis Homo : • Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu • Muka dan hidung lebar • Dahi masih menonjol • Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu : • Bentuk budaya yang bersifat Spiritual • Bentuk budaya yang bersifat Material i. Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu : • Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris • Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang. ii. Pola kehidupan manusia prasejarah adalah : • Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan • Bersifat Sedenter (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan iii. Sistem bercocok tanam/pertanian • Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam • Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah • Sistem huma untuk menanam padi • Belum dikenal sistem pemupukan iv. Pelayaran Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas) v. Bahasa • Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia. • Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa. jenis fosil manusia purba Indonesia: 01. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran). 02. Pithecanthropus Robustus (Trinil).manusia-purba 03. Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil). 04. Pithecanthropus Dubius (Jetis). 05. Pithecanthropus Mojokertensis (Perning). 06. Homo Javanensis (Sambung Macan). 07. Homo Soloensis (Ngandong). 08. Homo Sapiens Archaic. 09. Homo Sapiens Neandertahlman Asia. 10. Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung) 11. Homo Modernman. Peta Persebaran Homo Erectus

ipu 3;SEJARAH BANK INDONESIA

Sejarah kelembagaan Bank Indonesia dimulai sejak berlakunya Undang-Undang (UU) No. 11/1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia pada tanggal 1 Juli 1953. Dalam melakukan tugasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Moneter, Direksi, dan Dewan Penasehat. Di tangan Dewan Moneter inilah, kebijakan moneter ditetapkan, meski tanggung jawabnya berada pada pemerintah. Setelah sempat dilebur ke dalam bank tunggal, pada masa awal orde baru, landasan Bank Indonesia berubah melalui UU No. 13/1968 tentang Bank Sentral. Sejak saat itu, Bank Indonesia berfungsi sebagai bank sentral dan sekaligus membantu pemerintah dalam pembangunan dengan menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan bantuan Dewan Moneter. Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi dipimpin oleh Dewan Moneter. Setelah orde baru berlalu, Bank Indonesia dapat mencapai independensinya melalui UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang kemudian diubah dengan UU No. 3/2004. Sejak saat itu, Bank Indonesia memiliki kedudukan khusus dalam struktur kenegaraan sebagai lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lain. Namun, dalam melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, dan transparan, Bank Indonesia harus mempertimbangkan pula kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian. Moneter Setelah berdirinya Bank Indonesia, kebijakan moneter di Indonesia secara umum ditetapkan oleh Dewan Moneter dan pemerintah bertanggung jawab atasnya. Mengingat buruknya perekonomian pasca perang, yang ditempuh pertama kali dalam bidang moneter adalah upaya perbaikan posisi cadangan devisa melalui kegiatan ekspor dan impor. Pada periode ekonomi terpimpin, pembiayaan deficit spending keuangan negara terus meningkat, terutama untuk membiayai proyek politik pemerintah. Laju inflasi terus membumbung tinggi sehingga dilakukan dua kali pengetatan moneter, yaitu tahun 1959 dan 1965. Lepas dari periode tersebut pemerintah memasuki masa pemulihan ekonomi melalui program stabilisasi dan rehabilitasi yang kemudian diteruskan dengan kebijakan deregulasi bidang keuangan dan moneter pada awal 1980-an. Di tengah pasang surutnya kondisi perekonomian, lahirlah berbagai paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk memperkuat struktur perekonomian Indonesia. Mulai pertengahan tahun 1997, krisis ekonomi moneter menerpa Indonesia. Nilai tukar rupiah melemah, sistem pembayaran terancam macet, dan banyak utang luar negeri yang tak terselesaikan. Berbagai langkah ditempuh, mulai dari pengetatan moneter hingga beberapa program pemulihan IMF yang diperoleh melalui beberapa Letter of Intent (LoI) pada tahun 1998. Namun akhirnya masa suram dapat terlewati. Perekonomian semakin membaik seiring dengan kondisi politik yang stabil pada masa reformasi. Sejalan dengan itu, tahun 1999 merupakan tonggak bersejarah bagi Bank Indonesia dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3/2004. Dalam undang-undang ini, Bank Indonesia ditetapkan sebagai lembaga tinggi negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Sesuai undang-undang tersebut, Bank Indonesia diwajibkan untuk menetapkan target inflasi yang akan dicapai sebagai landasan bagi perencanaan dan pengendalian moneter. Selain itu, utang luar negeri berhasil dijadwalkan kembali dan kerjasama dengan IMF diakhiri melalui Post Program Monitoring (PPM) pada 2004. Perbankan Saat kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950, struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh struktur kolonial. Bank-bank asing masih merajai kegiatan perbankan nasional, sementara peranan bank-bank nasional dalam negeri masih terlampau kecil. Hingga masa menjelang lahirnya Bank Indonesia pada tahun 1953, pengawasan dan pembinaan bank-bank belum terselenggara. De Javasche Bank adalah bank asing pertama yang dinasionalisasi dan kemudian menjelma menjadi BI sebagai bank sentral Indonesia. Beberapa tahun kemudian, seiring dengan memanasnya hubungan RI-Belanda, dilakukan nasionalisasi atas bank-bank milik Belanda. Berikutnya, sistem ekonomi terpimpin telah membawa bank-bank pemerintah kepada sistem bank tunggal yang tidak bertahan lama. Orde baru datang membawa perubahan dalam bidang perbankan dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14/1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan. Mulai saat itu, sistem perbankan berada dalam kesatuan sistem dan kesatuan pimpinan, yaitu melalui pengawasan dan pembinaan Bank Indonesia. Bank Indonesia dengan dukungan pemerintah, dalam kurun waktu 1971-1972 melaksanakan kebijakan penertiban bank swasta nasional dengan sasaran mengurangi jumlah bank swasta nasional, karena jumlahnya terlalu banyak dan sebagian besar terdiri atas bank-bank kecil yang sangat lemah dalam permodalan dan manajemen. Selain itu, Bank Indonesia juga menyediakan dana yang cukup besar melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) untuk program-program Kredit Investasi Kecil (KIK)/Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Kredit Investasi (KI), Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI), Kredit Koperasi (Kakop), Kredit Profesi Guru (KPG), dan sebagainya. Dengan langkah ini, BI telah mengambil posisi sebagai penyedia dana terbesar dalam pembangunan ekonomi di luar dana APBN. Industri perbankan Indonesia telah menjadi industri yang hampir seluruh aspek kegiatannya diatur oleh pemerintah dan BI. Regulasi tersebut menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Tahun 1983 merupakan titik awal BI memberikan kebebasan kepada bank-bank untuk menetapkan suku bunga, baik kredit maupun tabungan dan deposito. Tujuannya adalah untuk membangun sistem perbankan yang sehat, efisien, dan tangguh. Kebijakan selanjutnya merupakan titik balik dari kebijakan pemerintah dalam penertiban perbankan tahun 1971-1972 dengan dikeluarkannya Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988 (Pakto 88), yaitu kemudahan pemberian ijin usaha bank baru, ijin pembukaan kantor cabang, dan pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Pada periode selanjutnya, perbankan nasional mulai menghadapi masalah meningkatnya kredit macet. Hal ini sejalan dengan meningkatnya pemberian kredit oleh perbankan terutama untuk sektor properti. Keadaan ekonomi mulai memanas dan tingkat inflasi mulai bergerak naik. Ketika krisis moneter 1997 melanda, struktur perbankan Indonesia porak poranda. Pada tanggal 1 November 1997, dikeluarkan kebijakan pemerintah yang melikuidasi 16 bank swasta. Hal ini mengakibatkan kepanikan di masyarakat. Oleh karena itu, Bank Indonesia turun mengatasi keadaan dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) atas dasar kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, berbagai tindakan restrukturisasi dijalankan oleh Bank Indonesia bersama pemerintah. Sistem Pembayaran Sistem pembayaran di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu sistem pembayaran tunai dan non tunai. Dalam Undang-Undang (UU) No. 11/1953 ditetapkan bahwa Bank Indonesia (BI) hanya mengeluarkan uang kertas dengan nilai lima rupiah ke atas, sedangkan pemerintah berwenang mengeluarkan uang kertas dan uang logam dalam pecahan di bawah lima rupiah. Uang kertas pertama yang dikeluarkan oleh BI adalah uang kertas bertanda tahun 1952 dalam tujuh pecahan. Selanjutnya, berdasarkan UU No. 13/1968, BI mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang kertas dan uang logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam semua pecahan. Sejak saat itu, pemerintah tidak lagi menerbitkan uang kertas dan uang logam. Uang logam pertama yang dikeluarkan oleh BI adalah emisi tahun 1970. Pada era 1990-an, BI mengeluarkan uang dalam pecahan besar, yaitu Rp 20.000 (1992), Rp 50.000 (1993), dan Rp 100.000 (1999). Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan uang pecahan besar seiring dengan perkembangan ekonomi yang tengah berlangsung saat itu. Sementara itu, dalam bidang pembayaran non tunai, BI telah memulai langkahnya dengan menetapkan diri sebagai kantor perhitungan sentral menjelang akhir tahun 1954. Sebagai bank sentral, sejak awal BI telah berupaya keras dalam pengawasan dan penyehatan sistem pembayaran giral. BI juga terus berusaha untuk menyempurnakan berbagai sistem pembayaran giral dalam negeri dan luar negeri. Pada periode 1980 sampai dengan 1990-an, pertumbuhan ekonomi semakin membaik dan volume transaksi pembayaran non tunai juga semakin meningkat. Oleh karena itu, BI mulai menggunakan sistem yang lebih efektif dan canggih dalam penyelesaian transaksi pembayaran non tunai. Berbagai sistem seperti Semi Otomasi Kliring Lokal (SOKL) dengan basis personal computer dan Sistem Transfer Dana Antar Kantor Terotomasi dan Terintegrasi (SAKTI) dengan sistem paperless transaction terus dikembangkan dan disempurnakan. Akhirnya, BI berhasil menciptakan berbagai perangkat sistem elektronik seperti BI-LINE, Sistem Kliring Elektronik Jakarta (SKEJ), Real Time Gross Settlement (RTGS), Sistem Informasi Kliring Jarak Jauh (SIKJJ), kliring warkat antar wilayah kerja (intercity clearing), dan Scriptless Securities Settlement System (S4) yang semakin mempermudah pelaksanaan pembayaran non tunai di Indonesia.

ipu 4;Sejarah Uang Indonesia 1

Masa Awal Kemerdekaan Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah RI belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah RI pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank. . Mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche bank . Diantara ketiga mata uang tersebut yang nilai tukarnya mengalami penurunan tajam adalah mata uang Jepang. Peredarannya mencapai empat milyar sehingga mata uang Jepang tersebut menjadi sumber hiperinflasi. Lapisan masyarakat yang paling menderita adalah petani, karena merekalah yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang. . . Mata uang Jepang (Dai Nippon Teikoku Seihu) . . Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang pada 6 Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki oleh pasukan AFNEI. Kebijakan ini diprotes keras oleh pemerintah RI, karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya penyelesaian politik. Namun protes keras ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang NICA digunakan AFNEI untuk membiayai operasi-operasi militernya di Indonesia dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional, sehingga akan muncul krisis kepercayaan rakyat terhadap kemampuan pemerintah RI dalam mengatasi persoalan ekonomi nasional. Karena protesnya tidak ditanggapi, maka pemerintah RI mengeluarkan kebijakan yang melarang seluruh rakyat Indonesia menggunakan mata uang NICA sebagai alat tukar. Langkah ini sangat penting karena peredaran mata uang NICA berada di luar kendali pemerintah RI, sehingga menyulitkan perbaikan ekonomi nasional. Mata Uang NICA Oleh karena AFNEI tidak mencabut pemberlakuan mata uang NICA, maka pada tanggal 26 Oktober 1946 pemerintah RI memberlakukan mata uang baru ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah RI. Sejak saat itu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian hanya ada dua mata uang yang berlaku yaitu ORI dan NICA. Masing-masing mata uang hanya diakui oleh yang mengeluarkannya. Jadi ORI hanya diakui oleh pemerintah RI dan mata uang NICA hanya diakui oleh AFNEI. Rakyat ternyata lebih banyak memberikan dukungan kepada ORI. Hal ini mempunyai dampak politik bahwa rakyat lebih berpihak kepada pemerintah RI dari pada pemerintah sementara NICA yang hanya didukung AFNEI. Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia, pemerintah RI pada tanggal 1 November 1946 mengubah Yayasan Pusat Bank pimpinan Margono Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI). Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah bank pemerintah pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni 1949 menjadi Bank tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank umum yang dijalankan oleh pemerintah RI. Fungsi utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran. . Terbentuknya Bank Indonesia Jauh sebelum kedatangan bangsa barat, nusantara telah menjadi pusat perdagangan internasional. Sementara di daratan Eropa muncul lembaga perbankan sederhana, seperti Bank van Leening di negeri Belanda. Sistem perbankan ini kemudian dibawa oleh bangsa barat yang mengekspansi nusantara pada waktu yang sama. VOC di Jawa pada 1746 mendirikan De Bank van Leening yang kemudian menjadi De Bank Courant en Bank van Leening pada 1752. Bank itu adalah bank pertama yang lahir di nusantara, cikal bakal dari dunia perbankan pada masa selanjutnya. Pada 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank sirkulasi dengan nama De Javasche Bank (DJB). Selama berpuluh-puluh tahun bank tersebut beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu oktroi dari penguasa Kerajaan Belanda, hingga akhirnya diundangkan DJB Wet 1922. Masa pendudukan Jepang telah menghentikan kegiatan DJB dan perbankan Hindia Belanda untuk sementara waktu. Kemudian masa revolusi tiba, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan, antara Republik Indonesia (RI) dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA). Perbankan pun terbagi dua, DJB dan bank-bank Belanda di wilayah NICA sedangkan "Jajasan Poesat Bank Indonesia" dan Bank Negara Indonesia di wilayah RI. Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 mengakhiri konflik Indonesia dan Belanda, ditetapkan kemudian DJB sebagai bank sentral bagi Republik Indonesia Serikat (RIS). Status ini terus bertahan hingga masa kembalinya RI dalam negara kesatuan. Berikutnya sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, RI menasionalisasi bank sentralnya. Maka sejak 1 Juli 1953 berubahlah DJB menjadi Bank Indonesia, bank sentral bagi Republik Indonesia. .

ipu 5;Jakarta kota metropolitan terbesar dan terpadat di Asia Tenggara. Kota yang dihuni oleh sekitar 8 juta jiwa penduduknya dengan segala permasalahan dan kesemerawutannya. Kota dengan sejarah masa lalu yang kompleks dan kondisi sosial budaya yang sangat beragam tentu dengan sederet permasalahannya. Salah satu masalah yang cukup krusial dan penting adalah masalah transportasi kota. Selama ini Jakarta dikenal sebagai metropolitan terburuk dalam mengatur transportasi warganya yang mencapai 8 juta jiwa. Kemacetan selalu terjadi dimana-mana. Bahkan menurut situs ensiklopedia terkenal, Wikipedia, Jakarta memiliki lebih dari 100 titik rawan kemacetan yang tersebar merata diseluruh wilayah kota. Fasilitas dan Infrastrukur transportasi yang kurang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kemacetan tersebut. Jakarta belum mempunyai sistem serta infrasturktur transportasi massal yang terpadu. Transportasi yang bisa melayani kebutuhan perpindahan warganya dengan cepat, aman, murah, nyaman dan massal. Disamping itu keberadaan kantong-kantong penduduk di kota-kota satelit Jakarta yang setiap harinya melakukan perjalanan menuju Jakarta ikut memperparah keruwetan transportasi di kota Jakarta. Komuter yang berasal dari Depok, Tanggerang, Bogor serta Bekasi tersebut semakin menambah arus kendaraan di dalam kota Jakarta yang sudah sedemikian padat. Sebagai akibatnya, kemacetan yang parah tak terhindarkan di jalan-jalan utama menuju kota-kota tersebut. Masalah transportasi Jakarta selanjutnya adalah tata ruangan Jakarta yang sedemikan rumit dan kompleks. Tata ruangan yang tidak mengindahkan tata guna lahan menyebakan semakin banyaknya transportasi atau perpindahan yang harus dilakukan warga ibu kota. Padahal,s eperti kita ketahui bersama, pada dasarnya kebutuhan akan transportasi adalah kebutuhan sekunder manusia untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya. Baik itu berupa barang maupun orang. Tata ruang yang buruk juga bisa menjadi titik pangkal kemacetan . Seperti misalnya tempat keluar parkir dari sebuah pusat perbelanjaan terkenal yang membuat macet jalanan atau kawasan disekitarnya. Selain itu masalah transportasi yang sangat krusial adalah pertumbuhan kendaraan pribadi yang mencapai 11% per tahun. Angka yang cukup fantastis bagi Jakarta yang hanya mempunyai 5000 km jalan raya (sudah termasuk jalan-jalan kecil dan jalan tol). Bahkan jika semua kendaraan yang ada di kota Jakarta keluar pada saat yang bersamaan maka bisa dipastikan seluruh jalan yang ada di Jakarta akan ditutupi oleh kendaraan tersebut. Mengapa kompleksitas masalah ini terjadi dan bagaimana solusinya? Untuk mencari solusi atas masalah transportasi Jakarta yang ada, disamping pendekatan kekinian dan kedisinian juga diperlukan pendekatan sejarah transportasi kota. Mengapa hal ini penting? Kita harus menyadari bahwa kondisi transportasi Jakata yang terjadi sekarang adalah akumulasi dari kebijakan-kebijakan transportasi di masa lampau. Bagaimana kota ini pertama kali mengatur transportasi penduduk dan barangnya? Dengan menggunakan moda apa mayoritas masyarakat melakukan perpindahan? Bagaimana sebenarnya blue print rancangan transportasi ibu kota? Apa yang telah dilakuakan pendahulu kita untuk memabangun trasnsportai yang ideal di kota pelabuhan ini? Selain itu, penting pula untuk diketahui sejarah Jakarta sejak kota ini pertama kali berdiri. http://taufiqsuryo.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce-284/plugins/wordpress/img/trans.gif Sejarah transportasi kota Jakarta bermula dari sebuah pelabuhan yang bernama Sunda Kelapa. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan dari kerajaan Pajajaran. Sebelumnya merupakan milik kerajaan Tarumanegara yang dipakai untuk transportasi barang-barang dagangan dengan pedagang-pedagang dari India dan Cina. Sejak dulu Sunda Kelapa merupakan pelabuhan yang cukup strategis dan ramai. Maka tidak heran sejak dulu arus transportasi sudah sedemikian padat di pelabuhan ini. Sekitar tahun 1859, Sunda Kalapa sudah tidak seramai masa-masa sebelumnya. Akibat pendangkalan, kapal-kapal tidak lagi dapat bersandar di dekat pelabuhan sehingga barang-barang dari tengah laut harus diangkut dengan perahu-perahu. Oleh karena itu dibangunlah pelabuhan baru di daerah tanjung priok sekitar 15 km kearah timur dari pelabuhan sunda kalapa. Untuk memperlancar arus barang maka dibangun juga jalan kereta api pertama (1873) antara Batavia – Buitenzorg (Bogor). Empat tahun sebelumnya muncul trem berkuda yang ditarik empat ekor kuda, yang diberi besi di bagian mulutnya. Dari sejarah diatas bisa diambil kesimpulan bahwa sejak dulu kota Jakarta merupakan kota dengan arus perpindahan barang maupun orang yang cukup padat. Infrastruktur dasar perkotaannya pun merupakan infrastrukur transportasi seperti pelabuhan dan jalur kereta api. Perkembangan tranportasi kota Jakarta pun memasuki babak baru ketika daerah-daerah pemukiman muncul didaerah sekitar pelabuhan. Mulailah muncul jalan-jalan penghubung di daerah sekitar pelabuhan. Hingga zaman sebelum kemerdekaan , Jakarta sudah berubah menjadi sebuah kota yang modern yang kala itu bernama Batavia. Pada saat itu, tahun 1943 sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, ada angkutan massal yang disebut Zidosha Sokyoku (ZS). Jangan membayangkan bentuk kendaraan yang bermesin, angkutan tersebut berupa sebuah gerobak yang ditarik seekor sapi, bahkan ketika keadaan serba sulit karena perang sapi penariknya justru disembelih untuk dimakan. Selain itu sejak tahun 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem. Trem adalah kereta dalam kota yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Ketika itu Jaringan trem di Jakarta sudah melayani arus perpindahan dari pelabuhan hingga kampung melayu. Sampai saat ini peninggalan jejak trem di Jakarta masih bis kita lihat diantaranya di museum fatahillah serta di Jembatan bekas trem yang milintas sungai Ciliwung di daerah Raden Saleh atau Dipo trem yang sekarang ditempati PPD sebagai dipo di daerah Salemba. Dapat disimpulaan ketika itu transportasi massal menjadi pilihan utama masyarakat untuk berpergian di dalam kota. Kebijakan mulai beralih kepada penggunaan kendaraan pribadi sejak taun 1960an ketika presiden Sukarno memerintahkan penghapuisan trem dari Jakarta dengan alasan bahwa trem sudah tidak cocok lagi untuk kota sebesar jakarta. Sayangnya ketika trem dihapus, sebelumnya tidak diimbangi dengan jumlah bus. Ketika itu politik kita yang ‘progresif revolusioner’ berpihak ke Blok Timur yang sedang berkonfrontasi dengan Blok Barat yang dijuluki Nekolim (neokolonialisme, kolonialisme, dan imperialisme). Tidak heran bus-bus yang beroperasi di jakarta berasal dari Eropa Timur, seperti merek Robur dan Ikarus. Akan tetapi, karena jumlahnya tidak banyak, opletlah yang mendominasi angkutan diJ Jakarta . Sampai-sampai beroperasi ke jalan-jalan protokol, di samping becak untuk jarak dekat. Waktu itu oplet (dari kata autolet) bodinya terbuat dari kayu yang dirakit di dalam negeri. Sedangkan mesinya dari mobil tahun 1940-an dan 1950-an, seperti merek Austin dan Moris Minor (Inggris) serta Fiat (Italia). Di Jakarta juga disebut ostin, mengacu nama Austin, yang sisa-sisanya kini dapat dihitung dengan jari. Kemudian pada tahun 1970an terjadi peningkatan jumlah kendaraaan secara signifikan di Jakarta. Terjadilah revolusi transportasi yang melanda Jakarta. Masyarakat berlomba-lomba untuk memiliki kendaraaan pribadi. Seakan-akan belum menjadi orang kaya jika belum mempunyai mobil pribadi. Ditunjang oleh sistem pengkreditan yang luar biasa mudah, membuat ,aysrakat berlomba-lomba memiliki mobil pribadi. Pemerintah pun seakan mendukung program ‘pembelian kendaraan pribadi’ ini. Jalan-jalan utama diperlebar, jalur-jalur ditambah, dan kebijakan-kebijakan lain yang semakin memanjakan penggunaan mobil pribadi. Akmumulasi akibat dari kebijakan ini adalah keadaan Jakarta seperti sekarang. Dimana kapasitas jalan sudah tidak mampu lagi menampung arus kendaraan yang melintas diatasnya smentra pertumbuhan pemilikan kendaraan tetap saja tinggi. Sebenarnya kebijakan transportasi Jakarta, dalam satu dasawarsa terakhir, sudah memasuki tahapan baru. Pemerintah mulai menyadari bahwa untuk kota seperti Jakarta, penggunaan transportasi yang bersifat massal lebih menguntungkan dibandingkan transportasi yang berbasis kendaraan pribadi. Hal ini bisa kita lihat pada kebijakan-kebijakan transportasi Jakarta dalam satu dasawarsa terakhir ini uyang mulai menunjukkan tren untuk mengurangi jumlah kendaran pribadi dan memperbaiki sistem angkutan umum di kota Jakarta. Di masa Gubernur Surjadi Soedirdja, Kepala DLLAJ DKI Jakarta J. P. Sepang diperintahkan untuk memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) pada sejumlah ruas jalan. Langkah ini meniru sistem di Singapura. Pemda DKI Jakarta di masa itu juga membuat jalur khusus bagi bus kota dengan cat warna kuning, termasuk membangun sejumlah halte bus dengan sarana telepon umum (Halte 2000). Lagi-lagi sayang, hal tersebut akhirnya juga diiringi dengan antrean kendaraan yang makin memanjang di jalan-jalan raya dan bus kota yang tidak juga tertib dalam menaik-turunkan penumpang. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta saat itu juga mempraktekkan sistem pengaturan lampu lalu-lintas kawasan (Area Traffic Control System-ATSC) pada 110 persimpangan yang bisa disaksikan setiap sore melalui tayangan Metro TV. Tapi sistem adopsi Jerman itu tidak efektif untuk mengatasi persoalan transportasi di Jakarta, kalah oleh hujan lebat yang turun dan berhasil mematikan lampu lalu lintas secara tiba-tiba. Terakhir, di akhir masa kepemimpinan Sutiyoso, wajah Ibukota dihiasi dengan bus TransJakarta yang menjadi tulang punggung konsep sistem transportasi makro/massal (baca: busway). Dengan 7 koridor efektif dan 329 armada bus, busway justru menjadi masalah baru. Beberapa catatan yang menyebabkan masalah dapat dengan mudah diidentifikasi, seperti pembangunan koridor di bahu jalan umum tanpa penambahan luas-panjang dan jaringan jalan, serta jumlah armada yang hanya mampu menyerap 210.000 penumpang per hari (berbanding 8,96 juta penduduk) dengan tingkat kepadatan yang tinggi (berdesakan), apalagi dengan kebijakan Fauzi Bowo yang memperbolehkan kendaraan lain melintasi jalur busway. Busway yang diklaim sebagai sarana transportasi massal-cepat itupun semakin minim sanjungan. Terbukti, hasil riset tim Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan bahwa perpindahan pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna busway hanya mencapai 14%. Di sisi lain, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menargetkan mampu menjual sekiar 420 ribu unit kendaraan setahunnya. Ini berarti masyarakat Ibukota tidak memiliki apresiasi yang baik terhadap busway sebagai tawaran para pengurus Ibukota (baca: Pemprov DKI Jakarta). Melihat dari sejarahnya pun, pola transportasi yang paling tepat untuk diterapkan di kota seperti Jakarta adalah transportasi yang bersiafat massal, yang mampu mengmindahkan banyak orang sekaligus dalam waktu yang relatif singkat, cepat, dan aman. Namun sayangnya hal ini tidak disadari oleh pengambil kebijakan ibukota di masa lampau. Bertuntungnya, pemerintah saat ini muali kembali ke arah kebjikan yang sesuai. Tren yang berkembang akhir-akhir adalah pengembangan sistem transportasi massal yang terpadu di DKI Jakarta. Hal ini sudah dimulai sejak diluncurkannya program Busway oleh gubernur Sutiyoso beberapa tahun yang lalu. Seajatinya pembangunan infrasturktur transportasi tidak dapat dilakukan dalam setahun dua tahun. Perlu kebijakan yang berkesinambungan agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Pembangunan mass rapid transit(MRT) beserta sistem yang mendukungnya adalah solusi jangka yang harus terus diupayakan. Jakarta dalam hal ini sudah memiliki master plan untuk mengintegrasikan sistem busway, monorel, shelter bus, serta kereta listrik, sebagai MRT andalannya dimasa datang. Dengan berbagai kekurangannya, program busway dan kereta listrik bagaimanapun telah menjadi prioneer MRT yang harus terus didukung dan diperjuangkan. Diamping itu, dalam tanggung-jawabnya melayani kebutuhan publik Ibukota Negara. Dalam keseriusan membangun sistem transportasi massal-cepat, pengelola transportasi Ibukota (juga Indonesia) pun harus menguasai teknologi transportasi. Konsekuensinya adalah pengembangan industri transportasi yang mandiri. Untuk pengembangan sistem transportasi jangka panjang, hal ini akan lebih efisien daripada terus menerus melakukan ’impor’ teknologi dan pemeliharaannya yang sangat mahal. Namun, tersedianya sarana transportasi massal-cepat tidak bisa berdiri sendiri dalam menjamin efek yang diharapkan. Dibutuhkan strategi untuk ’mengarahkan’ pilihan masyarakat menggunakan sarana transportasi massal. Strategi ini akan berusaha melepaskan masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi, sehingga sistem transportasi massal-cepat dapat berjalan efektif. Secara garis besar, aplikasi kebijakan insentif-disinsentifikasi pajak kendaraan dan kuota kepemilikan adalah strategi yang tegas bagi para pengguna kendaraan pribadi. Selain dapat memaksimalkan penggunaan sarana transportasi massal-cepat oleh sebanyak-banyaknya penduduk, dana yang terkumpul dari strategi ini juga dapat dialokasikan untuk terus membangun sistem transportasi massal-cepat yang telah diproyeksikan. Berikut ini adalah beberapa aplikasi diatas: “Congestion Charging” atau pajak kemacetan adalah pengenaan pajak pada kendaraan yang melewati wilayah-wilayah tertentu di dalam sebuah kota, dengan klasifikasi jenis kendaraan tertentu dan pada waktu tertentu. London, Trondheim, Durham dan beberapa kota lainnya di Eropa menggunakan strategi ini. Pembayaran pajak dapat dilakukan melalui account khusus atau tempat lainnya. Kendaraan yang melewati zona tersebut dimonitor oleh kamera khusus yang merekam plat mobil yang lewat. Semua uang yang terkumpul dari congestion charging diinvestasikan untuk membangun fasilitas sistem transportasi kota. Kemudian juga ada strategi penerapan peraturan pembatasan usia kendaraan dan kelaikan operasional kendaraan bermotor. Dengan begitu, pertumbuhan jumlah kendaraan dalam kurun waktu tertentu dapat dikontrol. Cara ini juga bisa diparalelkan dengan pengenaan pajak tinggi kepada para pemilik kendaraan lebih dari satu. Strategi selanjutnya adalah sistem kuota (Vehicles Quota System-VQS). Dengan sistem kuota maka tingkat pertumbuhan kendaraan dapat ditekan sekecil mungkin. Di Singapura, cara ini mampu menekan pertumbuhan kendaraan sebesar 3% per tahun. Selain itu dapat diberlakukan pola Mobil Liburan (Weekend Car-WEC). Mobil-mobil ini dibatasi penggunaannya hanya pada akhir pekan atau di luar jam sibuk (peak hours). Kompensasinya, setiap pemilik kendaraan WEC akan memperoleh potongan biaya tambahan pendaftaran kendaraan atau potongan biaya pajak. Sedikit paparan diatas adalah pilihan bagi pengelola Ibukota untuk mengatasi masalah transportasi. Di samping itu, dalam mengambil keputusan kebbijkan transportasi, analisis yang tidak boleh dilupakan adalah analisi permintaan terhadap transportasi itu sendiri. Bisa saja Jakarta sudah mempunyai MRT dan sistem transportasi yang terpadu. Busway, momorel, Kereta Listrik serta sistem shelter yang memadai, akan tetapi permintaan akan transportasi tetap saja besar. MRT tetap saja penuh dan tidak nyaman, Jakarta tetap macet karena masih banyak kendaraan-kenadraan pribadi yang tidak mampu diakomodir oleh sistem MRT. Masyarakat masih tetap saja mengeluh bahwa persoalan transportasi belum selesai sehingga pengurangan permintaan transportasi adalah sesuatu yang harus kita upayakan. Salah satu caranya adalah dengan memeratakan pertumbuhan ekonomi di Jakarta ke daerah sekitarnya. Sehingga orang tidak perlu berbondong-bondong mendatangi Jakarta hanyanuntuk mencari sesuap nasi. Alternatif lainnya dalah dengan membuat kawasan-kawasan terpadu di Jakarta. Dimana, tempat-tempat seperti pasar, tempat rekreasi, rumah sakit di satukan dalam satu kawasan yang dekat dengan warga sehingga untuk mencapai tampat itu masyarakat tidak perlu melakukan perjalanan jauh. Sebagai penutup, masalah transportasi adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan usaha pemerintah saja. Jika sekarang kita berandai kekuatan Pemprov DKI Jakarta mampu merealisir pembangunan sistem transportasi massal-cepat yang efisien, accessible, dan ‘hijau’ untuk seluruh penghuni wilayah, Jakarta tempo doeloe yang dilukiskan dengan bangunan tua, pepohonan, trem, dan sepeda rasanya dapat menjelma menjadi Jakarta masa depan yang dihiasi dengan senyum penduduk Ibukota disepanjang jalan yang lancar dan teratur. Semoga. Tentu saja dengan peran aktif kita semua, warga masyarakat DKI Jakarta.

Pembatasan BBM bersubsidi mungkin suatu jalan yang tepat untuk mengontrol pemberian subsidi yang kurang tepat sasaran. Ya kita tahu lah bahwa sebenarnya banyak ditemui di SPBU banyak juga mobil2 mewah yang masih menggunakan bahan bakar premium yang besubsidi. Padahal sasaran dari BBM itu sendiri kepada orang yang tidak mampu. Walaupun terpampang tulisan yang besar disetiap SPBU bahawa bahan bakar bersubsidi untuk golongan tidak mampu, nyatanya tetap saja dipakai juga. Nah penerapan pembatasan ini apa mampu nantinya menanggulangi salah sasarannya BBM bersubsidi?? Pembuatan peraturan pemerintah maupun ketetapan presiden memang gampang. Tapi nantinya penerapan dilapangan yang susah menurut saya. Tim yang dibentuk oleh pemerintah harus mengawasi ribuan SPBU yang ada dijawa dan bali, tentunya itu juga bukan hal yang mudah. Ini bisa saja membuka celah bagi pihak2 yang tidak bertanggung jawab. Kita tidak bisa pungkiri masih adanya warisan kolonial “ada uang anda senang” ya sudah merupakan rahasia umum. Belum lagi adanya penimbunan yang bisa saja terjadi bila penerapan pembatasan subsidi ini diberlakukan. :shock: banyak sekali permasalahan yang kemungkinan bisa timbul. Sebenarnya permasalahan tidak tepatnya sasaran BBM bersubsidi menurut saya adalah karena ketidak percayaan pemakai jalan dengan transportasi umum. Kata seperti aman, nyaman dan tepat waktu sepertinya susah untuk didapat dari sistem transportasi sekarang ini. Miris juga kemarin2 ada berita pemerkosaan yang terjadi dalam angkot. :( ngeri juga. Belum lagi keterlambatan dari alat transportasi publik yang lain. Dengan kejadian ini, bagaimana bisa mengurangi volume kendaraan??mending beli kendaraan pribadi dan mengisi bensin subsidi kan??kalau begini bagaimana bisa menepatkan sasaran dari BBM bersubsidi itu sendiri.. Perbaikan sistem jaringan transportasi publik memang tidaklah mudah dan segera bisa terwujud. Perlu waktu yang lama dan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pengguna transportasi itu sendiri. Tapi kapan lagi dimulainya kalau tidak dilakukan dengan segera. Tidak hanya perbaikan di sisi infrastruktur transportasinya saja tapi kesadaran tentang memakai barang milik umum bisa dimulai dengan diri sendiri dengan menggunakannya dengan seksama dan tidak merusaknya. Ok itulah sekelumit dari saya, semoga berguna.. :)

ipu 6;Sejarah Transportasi Jakarta : Mencari Solusi Alternatif Permasalahan Transportasi Ibu Kota

Jakarta kota metropolitan terbesar dan terpadat di Asia Tenggara. Kota yang dihuni oleh sekitar 8 juta jiwa penduduknya dengan segala permasalahan dan kesemerawutannya. Kota dengan sejarah masa lalu yang kompleks dan kondisi sosial budaya yang sangat beragam tentu dengan sederet permasalahannya. Salah satu masalah yang cukup krusial dan penting adalah masalah transportasi kota. Selama ini Jakarta dikenal sebagai metropolitan terburuk dalam mengatur transportasi warganya yang mencapai 8 juta jiwa. Kemacetan selalu terjadi dimana-mana. Bahkan menurut situs ensiklopedia terkenal, Wikipedia, Jakarta memiliki lebih dari 100 titik rawan kemacetan yang tersebar merata diseluruh wilayah kota. Fasilitas dan Infrastrukur transportasi yang kurang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kemacetan tersebut. Jakarta belum mempunyai sistem serta infrasturktur transportasi massal yang terpadu. Transportasi yang bisa melayani kebutuhan perpindahan warganya dengan cepat, aman, murah, nyaman dan massal. Disamping itu keberadaan kantong-kantong penduduk di kota-kota satelit Jakarta yang setiap harinya melakukan perjalanan menuju Jakarta ikut memperparah keruwetan transportasi di kota Jakarta. Komuter yang berasal dari Depok, Tanggerang, Bogor serta Bekasi tersebut semakin menambah arus kendaraan di dalam kota Jakarta yang sudah sedemikian padat. Sebagai akibatnya, kemacetan yang parah tak terhindarkan di jalan-jalan utama menuju kota-kota tersebut. Masalah transportasi Jakarta selanjutnya adalah tata ruangan Jakarta yang sedemikan rumit dan kompleks. Tata ruangan yang tidak mengindahkan tata guna lahan menyebakan semakin banyaknya transportasi atau perpindahan yang harus dilakukan warga ibu kota. Padahal,s eperti kita ketahui bersama, pada dasarnya kebutuhan akan transportasi adalah kebutuhan sekunder manusia untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya. Baik itu berupa barang maupun orang. Tata ruang yang buruk juga bisa menjadi titik pangkal kemacetan . Seperti misalnya tempat keluar parkir dari sebuah pusat perbelanjaan terkenal yang membuat macet jalanan atau kawasan disekitarnya. Selain itu masalah transportasi yang sangat krusial adalah pertumbuhan kendaraan pribadi yang mencapai 11% per tahun. Angka yang cukup fantastis bagi Jakarta yang hanya mempunyai 5000 km jalan raya (sudah termasuk jalan-jalan kecil dan jalan tol). Bahkan jika semua kendaraan yang ada di kota Jakarta keluar pada saat yang bersamaan maka bisa dipastikan seluruh jalan yang ada di Jakarta akan ditutupi oleh kendaraan tersebut. Mengapa kompleksitas masalah ini terjadi dan bagaimana solusinya? Untuk mencari solusi atas masalah transportasi Jakarta yang ada, disamping pendekatan kekinian dan kedisinian juga diperlukan pendekatan sejarah transportasi kota. Mengapa hal ini penting? Kita harus menyadari bahwa kondisi transportasi Jakata yang terjadi sekarang adalah akumulasi dari kebijakan-kebijakan transportasi di masa lampau. Bagaimana kota ini pertama kali mengatur transportasi penduduk dan barangnya? Dengan menggunakan moda apa mayoritas masyarakat melakukan perpindahan? Bagaimana sebenarnya blue print rancangan transportasi ibu kota? Apa yang telah dilakuakan pendahulu kita untuk memabangun trasnsportai yang ideal di kota pelabuhan ini? Selain itu, penting pula untuk diketahui sejarah Jakarta sejak kota ini pertama kali berdiri. http://taufiqsuryo.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce-284/plugins/wordpress/img/trans.gif Sejarah transportasi kota Jakarta bermula dari sebuah pelabuhan yang bernama Sunda Kelapa. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan dari kerajaan Pajajaran. Sebelumnya merupakan milik kerajaan Tarumanegara yang dipakai untuk transportasi barang-barang dagangan dengan pedagang-pedagang dari India dan Cina. Sejak dulu Sunda Kelapa merupakan pelabuhan yang cukup strategis dan ramai. Maka tidak heran sejak dulu arus transportasi sudah sedemikian padat di pelabuhan ini. Sekitar tahun 1859, Sunda Kalapa sudah tidak seramai masa-masa sebelumnya. Akibat pendangkalan, kapal-kapal tidak lagi dapat bersandar di dekat pelabuhan sehingga barang-barang dari tengah laut harus diangkut dengan perahu-perahu. Oleh karena itu dibangunlah pelabuhan baru di daerah tanjung priok sekitar 15 km kearah timur dari pelabuhan sunda kalapa. Untuk memperlancar arus barang maka dibangun juga jalan kereta api pertama (1873) antara Batavia – Buitenzorg (Bogor). Empat tahun sebelumnya muncul trem berkuda yang ditarik empat ekor kuda, yang diberi besi di bagian mulutnya. Dari sejarah diatas bisa diambil kesimpulan bahwa sejak dulu kota Jakarta merupakan kota dengan arus perpindahan barang maupun orang yang cukup padat. Infrastruktur dasar perkotaannya pun merupakan infrastrukur transportasi seperti pelabuhan dan jalur kereta api. Perkembangan tranportasi kota Jakarta pun memasuki babak baru ketika daerah-daerah pemukiman muncul didaerah sekitar pelabuhan. Mulailah muncul jalan-jalan penghubung di daerah sekitar pelabuhan. Hingga zaman sebelum kemerdekaan , Jakarta sudah berubah menjadi sebuah kota yang modern yang kala itu bernama Batavia. Pada saat itu, tahun 1943 sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, ada angkutan massal yang disebut Zidosha Sokyoku (ZS). Jangan membayangkan bentuk kendaraan yang bermesin, angkutan tersebut berupa sebuah gerobak yang ditarik seekor sapi, bahkan ketika keadaan serba sulit karena perang sapi penariknya justru disembelih untuk dimakan. Selain itu sejak tahun 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem. Trem adalah kereta dalam kota yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Ketika itu Jaringan trem di Jakarta sudah melayani arus perpindahan dari pelabuhan hingga kampung melayu. Sampai saat ini peninggalan jejak trem di Jakarta masih bis kita lihat diantaranya di museum fatahillah serta di Jembatan bekas trem yang milintas sungai Ciliwung di daerah Raden Saleh atau Dipo trem yang sekarang ditempati PPD sebagai dipo di daerah Salemba. Dapat disimpulaan ketika itu transportasi massal menjadi pilihan utama masyarakat untuk berpergian di dalam kota. Kebijakan mulai beralih kepada penggunaan kendaraan pribadi sejak taun 1960an ketika presiden Sukarno memerintahkan penghapuisan trem dari Jakarta dengan alasan bahwa trem sudah tidak cocok lagi untuk kota sebesar jakarta. Sayangnya ketika trem dihapus, sebelumnya tidak diimbangi dengan jumlah bus. Ketika itu politik kita yang ‘progresif revolusioner’ berpihak ke Blok Timur yang sedang berkonfrontasi dengan Blok Barat yang dijuluki Nekolim (neokolonialisme, kolonialisme, dan imperialisme). Tidak heran bus-bus yang beroperasi di jakarta berasal dari Eropa Timur, seperti merek Robur dan Ikarus. Akan tetapi, karena jumlahnya tidak banyak, opletlah yang mendominasi angkutan diJ Jakarta . Sampai-sampai beroperasi ke jalan-jalan protokol, di samping becak untuk jarak dekat. Waktu itu oplet (dari kata autolet) bodinya terbuat dari kayu yang dirakit di dalam negeri. Sedangkan mesinya dari mobil tahun 1940-an dan 1950-an, seperti merek Austin dan Moris Minor (Inggris) serta Fiat (Italia). Di Jakarta juga disebut ostin, mengacu nama Austin, yang sisa-sisanya kini dapat dihitung dengan jari. Kemudian pada tahun 1970an terjadi peningkatan jumlah kendaraaan secara signifikan di Jakarta. Terjadilah revolusi transportasi yang melanda Jakarta. Masyarakat berlomba-lomba untuk memiliki kendaraaan pribadi. Seakan-akan belum menjadi orang kaya jika belum mempunyai mobil pribadi. Ditunjang oleh sistem pengkreditan yang luar biasa mudah, membuat ,aysrakat berlomba-lomba memiliki mobil pribadi. Pemerintah pun seakan mendukung program ‘pembelian kendaraan pribadi’ ini. Jalan-jalan utama diperlebar, jalur-jalur ditambah, dan kebijakan-kebijakan lain yang semakin memanjakan penggunaan mobil pribadi. Akmumulasi akibat dari kebijakan ini adalah keadaan Jakarta seperti sekarang. Dimana kapasitas jalan sudah tidak mampu lagi menampung arus kendaraan yang melintas diatasnya smentra pertumbuhan pemilikan kendaraan tetap saja tinggi. Sebenarnya kebijakan transportasi Jakarta, dalam satu dasawarsa terakhir, sudah memasuki tahapan baru. Pemerintah mulai menyadari bahwa untuk kota seperti Jakarta, penggunaan transportasi yang bersifat massal lebih menguntungkan dibandingkan transportasi yang berbasis kendaraan pribadi. Hal ini bisa kita lihat pada kebijakan-kebijakan transportasi Jakarta dalam satu dasawarsa terakhir ini uyang mulai menunjukkan tren untuk mengurangi jumlah kendaran pribadi dan memperbaiki sistem angkutan umum di kota Jakarta. Di masa Gubernur Surjadi Soedirdja, Kepala DLLAJ DKI Jakarta J. P. Sepang diperintahkan untuk memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) pada sejumlah ruas jalan. Langkah ini meniru sistem di Singapura. Pemda DKI Jakarta di masa itu juga membuat jalur khusus bagi bus kota dengan cat warna kuning, termasuk membangun sejumlah halte bus dengan sarana telepon umum (Halte 2000). Lagi-lagi sayang, hal tersebut akhirnya juga diiringi dengan antrean kendaraan yang makin memanjang di jalan-jalan raya dan bus kota yang tidak juga tertib dalam menaik-turunkan penumpang. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta saat itu juga mempraktekkan sistem pengaturan lampu lalu-lintas kawasan (Area Traffic Control System-ATSC) pada 110 persimpangan yang bisa disaksikan setiap sore melalui tayangan Metro TV. Tapi sistem adopsi Jerman itu tidak efektif untuk mengatasi persoalan transportasi di Jakarta, kalah oleh hujan lebat yang turun dan berhasil mematikan lampu lalu lintas secara tiba-tiba. Terakhir, di akhir masa kepemimpinan Sutiyoso, wajah Ibukota dihiasi dengan bus TransJakarta yang menjadi tulang punggung konsep sistem transportasi makro/massal (baca: busway). Dengan 7 koridor efektif dan 329 armada bus, busway justru menjadi masalah baru. Beberapa catatan yang menyebabkan masalah dapat dengan mudah diidentifikasi, seperti pembangunan koridor di bahu jalan umum tanpa penambahan luas-panjang dan jaringan jalan, serta jumlah armada yang hanya mampu menyerap 210.000 penumpang per hari (berbanding 8,96 juta penduduk) dengan tingkat kepadatan yang tinggi (berdesakan), apalagi dengan kebijakan Fauzi Bowo yang memperbolehkan kendaraan lain melintasi jalur busway. Busway yang diklaim sebagai sarana transportasi massal-cepat itupun semakin minim sanjungan. Terbukti, hasil riset tim Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan bahwa perpindahan pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna busway hanya mencapai 14%. Di sisi lain, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menargetkan mampu menjual sekiar 420 ribu unit kendaraan setahunnya. Ini berarti masyarakat Ibukota tidak memiliki apresiasi yang baik terhadap busway sebagai tawaran para pengurus Ibukota (baca: Pemprov DKI Jakarta). Melihat dari sejarahnya pun, pola transportasi yang paling tepat untuk diterapkan di kota seperti Jakarta adalah transportasi yang bersiafat massal, yang mampu mengmindahkan banyak orang sekaligus dalam waktu yang relatif singkat, cepat, dan aman. Namun sayangnya hal ini tidak disadari oleh pengambil kebijakan ibukota di masa lampau. Bertuntungnya, pemerintah saat ini muali kembali ke arah kebjikan yang sesuai. Tren yang berkembang akhir-akhir adalah pengembangan sistem transportasi massal yang terpadu di DKI Jakarta. Hal ini sudah dimulai sejak diluncurkannya program Busway oleh gubernur Sutiyoso beberapa tahun yang lalu. Seajatinya pembangunan infrasturktur transportasi tidak dapat dilakukan dalam setahun dua tahun. Perlu kebijakan yang berkesinambungan agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Pembangunan mass rapid transit(MRT) beserta sistem yang mendukungnya adalah solusi jangka yang harus terus diupayakan. Jakarta dalam hal ini sudah memiliki master plan untuk mengintegrasikan sistem busway, monorel, shelter bus, serta kereta listrik, sebagai MRT andalannya dimasa datang. Dengan berbagai kekurangannya, program busway dan kereta listrik bagaimanapun telah menjadi prioneer MRT yang harus terus didukung dan diperjuangkan. Diamping itu, dalam tanggung-jawabnya melayani kebutuhan publik Ibukota Negara. Dalam keseriusan membangun sistem transportasi massal-cepat, pengelola transportasi Ibukota (juga Indonesia) pun harus menguasai teknologi transportasi. Konsekuensinya adalah pengembangan industri transportasi yang mandiri. Untuk pengembangan sistem transportasi jangka panjang, hal ini akan lebih efisien daripada terus menerus melakukan ’impor’ teknologi dan pemeliharaannya yang sangat mahal. Namun, tersedianya sarana transportasi massal-cepat tidak bisa berdiri sendiri dalam menjamin efek yang diharapkan. Dibutuhkan strategi untuk ’mengarahkan’ pilihan masyarakat menggunakan sarana transportasi massal. Strategi ini akan berusaha melepaskan masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi, sehingga sistem transportasi massal-cepat dapat berjalan efektif. Secara garis besar, aplikasi kebijakan insentif-disinsentifikasi pajak kendaraan dan kuota kepemilikan adalah strategi yang tegas bagi para pengguna kendaraan pribadi. Selain dapat memaksimalkan penggunaan sarana transportasi massal-cepat oleh sebanyak-banyaknya penduduk, dana yang terkumpul dari strategi ini juga dapat dialokasikan untuk terus membangun sistem transportasi massal-cepat yang telah diproyeksikan. Berikut ini adalah beberapa aplikasi diatas: “Congestion Charging” atau pajak kemacetan adalah pengenaan pajak pada kendaraan yang melewati wilayah-wilayah tertentu di dalam sebuah kota, dengan klasifikasi jenis kendaraan tertentu dan pada waktu tertentu. London, Trondheim, Durham dan beberapa kota lainnya di Eropa menggunakan strategi ini. Pembayaran pajak dapat dilakukan melalui account khusus atau tempat lainnya. Kendaraan yang melewati zona tersebut dimonitor oleh kamera khusus yang merekam plat mobil yang lewat. Semua uang yang terkumpul dari congestion charging diinvestasikan untuk membangun fasilitas sistem transportasi kota. Kemudian juga ada strategi penerapan peraturan pembatasan usia kendaraan dan kelaikan operasional kendaraan bermotor. Dengan begitu, pertumbuhan jumlah kendaraan dalam kurun waktu tertentu dapat dikontrol. Cara ini juga bisa diparalelkan dengan pengenaan pajak tinggi kepada para pemilik kendaraan lebih dari satu. Strategi selanjutnya adalah sistem kuota (Vehicles Quota System-VQS). Dengan sistem kuota maka tingkat pertumbuhan kendaraan dapat ditekan sekecil mungkin. Di Singapura, cara ini mampu menekan pertumbuhan kendaraan sebesar 3% per tahun. Selain itu dapat diberlakukan pola Mobil Liburan (Weekend Car-WEC). Mobil-mobil ini dibatasi penggunaannya hanya pada akhir pekan atau di luar jam sibuk (peak hours). Kompensasinya, setiap pemilik kendaraan WEC akan memperoleh potongan biaya tambahan pendaftaran kendaraan atau potongan biaya pajak. Sedikit paparan diatas adalah pilihan bagi pengelola Ibukota untuk mengatasi masalah transportasi. Di samping itu, dalam mengambil keputusan kebbijkan transportasi, analisis yang tidak boleh dilupakan adalah analisi permintaan terhadap transportasi itu sendiri. Bisa saja Jakarta sudah mempunyai MRT dan sistem transportasi yang terpadu. Busway, momorel, Kereta Listrik serta sistem shelter yang memadai, akan tetapi permintaan akan transportasi tetap saja besar. MRT tetap saja penuh dan tidak nyaman, Jakarta tetap macet karena masih banyak kendaraan-kenadraan pribadi yang tidak mampu diakomodir oleh sistem MRT. Masyarakat masih tetap saja mengeluh bahwa persoalan transportasi belum selesai sehingga pengurangan permintaan transportasi adalah sesuatu yang harus kita upayakan. Salah satu caranya adalah dengan memeratakan pertumbuhan ekonomi di Jakarta ke daerah sekitarnya. Sehingga orang tidak perlu berbondong-bondong mendatangi Jakarta hanyanuntuk mencari sesuap nasi. Alternatif lainnya dalah dengan membuat kawasan-kawasan terpadu di Jakarta. Dimana, tempat-tempat seperti pasar, tempat rekreasi, rumah sakit di satukan dalam satu kawasan yang dekat dengan warga sehingga untuk mencapai tampat itu masyarakat tidak perlu melakukan perjalanan jauh. Sebagai penutup, masalah transportasi adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan usaha pemerintah saja. Jika sekarang kita berandai kekuatan Pemprov DKI Jakarta mampu merealisir pembangunan sistem transportasi massal-cepat yang efisien, accessible, dan ‘hijau’ untuk seluruh penghuni wilayah, Jakarta tempo doeloe yang dilukiskan dengan bangunan tua, pepohonan, trem, dan sepeda rasanya dapat menjelma menjadi Jakarta masa depan yang dihiasi dengan senyum penduduk Ibukota disepanjang jalan yang lancar dan teratur. Semoga. Tentu saja dengan peran aktif kita semua, warga masyarakat DKI Jakarta.

ipu 7;Transportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya. Daftar isi [sembunyikan] * 1 Darat * 2 Laut * 3 Udara * 4 Lihat pula * 5 Pranala luar [sunting] Darat * Sarana o Angkutan jalan o Kereta api o Lainnya – Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa. + sepeda + becak + bajaj + bemo + helicak + delman * Prasarana o Jalan dan jembatan o Rel o Terminal o Stasiun kereta api o Halte o ATCS [sunting] Laut * Sarana o Kapal o Feri o Sampan * Prasarana o Pelabuhan o Galangan kapal [sunting] Udara * Sarana o Pesawat * Prasarana o Bandar udara [sunting] Lihat pula * Infrastruktur * SAR [sunting] Pranala luar

ipu 8;Pertamina Hilir

Kegiatan usaha PERTAMINA Hilir meliputi pengolahan, pemasaran & niaga dan perkapalan serta distribusi produk Hilir baik di dalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang PERTAMINA maupun impor yang didukung oleh sarana transportasi darat dan laut. Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan. [sunting] Pengolahan [sunting] Kilang minyak Bidang Pengolahan mempunyai 7 unit kilang dengan kapasitas total 1.041,20 Ribu Barrel. Beberapa kilang minyak terintegrasi dengan kilang Petrokimia dan memproduksi NBBM. Ketujuh Kilang minyak tersebut terdiri dari : * Unit Pengolahan I di Pangkalan Brandan - Sumatera Utara (ditutup pada Januari 2007) * Unit Pengolahan II di Dumai - Riau * Unit Pengolahan III di Plaju-Sei Gerong Palembang - Sumatera Selatan * Unit Pengolahan IV di Cilacap - Jawa Tengah * Unit Pengolahan V di Balikpapan - Kalimantan Timur * Unit Pengolahan VI di Balongan Indramayu - Jawa Barat * Unit Pengolahan VII di Sorong - Papua [sunting] Kilang LNG Disamping kilang minyak, PERTAMINA Hilir mempunyai kilang LNG di Arun dan di Bontang. Kilang LNG Arun dengan 6 train dan LNG Badak di Bontang dengan 8 train. Kapasitas LNG Arun sebesar 12,5 Juta Ton sedangkan LNG Badak 22,5 Juta Ton per tahun. Beberapa Kilang tersebut juga menghasilkan LPG, seperti di Pangkalan Brandan, Dumai, Musi, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Mundu. Kilang Cilacap adalah satu-satunya penghasil lube base oil dengan grade HVI- 60, HVI — 95, HVI -160 S dan HVI — 650. Produksi lube base ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant (LOBP) untuk diproduksi menjadi produk pelumas dan kelebihannya diekspor. [sunting] Produk * Bahan Bakar Minyak : * BioPertamax, Pertamax * Pertamax Plus * BioPremium, Premium, * Solar, Bio Solar, Pertamina DEX * Kerosine * Non-minyak : Minarex, HVI 90, HVI 160, Lube Base, Green Coke, Asphalt, * Gas : Elpiji, Bahan Bakar Gas (BBG), Vigas, LPG, CNG, Musicool * Pelumas : * Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan bahan dasar semi synthetic * Prima XP SAE 20W - 50 adalah pelumas produksi Pertamina untuk mesin bensin * Mesran Super SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin * Mesrania 2T Super-X adalah pelumas mesin bensin dua langkah yang berpendingin air seperti mesin tempel atau speed boat. Pelumas ini diproduksi oleh Pertamina. Juga cocok untuk penggunaan pada motor tempel yang lebih kecil dan mesin ketam, mesin gergaji, bajaj dan bemo. * 2T Enviro merupakan pelumas kendaraan 2 Tak dengan bahan bakar bensin juga pelumas semi sintetis yang dibuat dari bahan dasar pelumas mineral ditambah bahan dasar pelumas sintetis Poly Isobutylene. Direkomendasikan untuk digunakan pada mesin kendaraan 2 Tak berbahan bakar bensin dengan pendingin udara. Kendaraan-kendaran 2 Tak buatan Jepang seperti Kawasaki, Yamaha, Suzuki, Honda dan Vespa, dapat juga digunakan untuk mesin gergaji (chain saw) dan mesin potong rumput. * Enduro 4T * Meditran * Rored

ipu 9;Pertamina

PT Pertamina (Persero) (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3 juta ton per tahun. Pertamina adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Direktur utama (Dirut) yang menjabat saat ini adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg BUMN Syofan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar milik Indonesia itu. Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan. Daftar isi * 1 Direktur Utama * 2 Pertamina Hulu o 2.1 PT Pertamina EP o 2.2 Perusahaan patungan o 2.3 Panas bumi o 2.4 Pengembangan usaha * 3 Pertamina Hilir o 3.1 Pengolahan + 3.1.1 Kilang minyak + 3.1.2 Kilang LNG o 3.2 Produk * 4 Pranala luar [sunting] Direktur Utama Masa Jabatan Direktur Utama adalah 3 tahun.Berikut adalah daftar Direktur Utama Pertamina: No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan 1 Soegijanto 1996 1998 2 Martiono Hadianto 1998 2000 3 Baihaki Hakim 2000 2003 4 Ariffi Nawawi 2003 2004 5 Widya Purnama 2004 2006 6 Ari Hernanto Soemarno 2006 2009 7 Karen Agustiawan 2009 2012 [sunting] Pertamina Hulu Logo lama Pertamina selama 35 tahun sebelum digantikan logo baru pada 10 Desember 2005 . Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh PERTAMINA Hulu dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk mendukung kegiatan intinya, PERTAMINA Hulu juga memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas. [sunting] PT Pertamina EP Sebagai tindak lanjut dari UU Migas No. 22 tahun 2001, pada tanggal 13 September 2005 dibentuk PT Pertamina EP yang merupakan anak perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO) yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas untuk mengelola Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) PERTAMINA kecuali untuk Blok Cepu dan Blok Randu Gunting. Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan produksi migas dapat terus dipertahankan. Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh) Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh daerah operasi tersebut adalah DOH Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatra Bagian Utara yang berpusat di Rantau, DOH Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi, DOH Sumatra Bagian Selatan berpusat di Prabumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu, DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua berpusat di Sorong. [sunting] Perusahaan patungan Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi sendiri dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan dalam bidang minyak dan gas berupa JOB-EOR (Joint Operating Body for Enhanced Oil Recovery), JOB-PSC (Joint Operating Body for Production Sharing Contract), TAC (Technical Assistance Contract), BOB (Badan Operasi Bersama), penyertaan berupa IP (Indonesian Participation) dan PPI (Pertamina Participating Interest), serta proyek pinjaman; sedangkan pengusahaan panasbumi berbentuk JOC (Joint Operating Contract). Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan migas bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari 6 JOB-ER, 15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IP/PPI (termasuk BOB-CPP) dan 5 proyek loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi terdapat 8 JOC. Saat ini DOH yang dulu digabung menjadi 3 region, yaitu Region Sumatera berusat di Prabumulih: Region Jawa di Cirebon dan Region KTI (Kawasan Timur Indonesia) dengan pusatnya di Balikpapan. [sunting] Panas bumi Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 3 (tiga) area panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 162 MW. Ketiga Area Panas Bumi tersebut adalah Area Sibayak (2 MW) di Sumatra Utara, Kamojang (140 MW) di Jawa Barat dan Lahendong (20 MW) di Sulawesi Utara. [sunting] Pengembangan usaha Dalam hal pengembangan usaha, Pertamina telah mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang prospektif di bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Service (PDS) yang memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki 7 rig pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas, Pertamina memiliki jaringan pipa gas dengan panjang total 3800 km dan 64 stasiun kompresor.

ipu 10;Kasus dugaan korupsi Soeharto

Kasus dugaan korupsi Soeharto menyangkut penggunaan uang negara oleh 7 buah yayasan yang diketuainya, yaitu Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais), Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dakab), Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, Yayasan Trikora. Pada 1995, Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 1995. Keppres ini menghimbau para pengusaha untuk menyumbang 2 persen dari keuntungannya untuk Yayasan Dana Mandiri. Hasil penyidikan kasus tujuh yayasan Soeharto menghasilkan berkas setebal 2.000-an halaman. Berkas ini berisi hasil pemeriksaan 134 saksi fakta dan 9 saksi ahli, berikut ratusan dokumen otentik hasil penyitaan dua tim yang pernah dibentuk Kejaksaan Agung, sejak tahun 1999 Uang negara 400 miliar mengalir ke Yayasan Dana Mandiri antara tahun 1996 dan 1998. Asalnya dari pos Dana Reboisasi Departemen Kehutanan dan pos bantuan presiden. Dalam berkas kasus Soeharto, terungkap bahwa Haryono Suyono, yang saat itu Menteri Negara Kependudukan dan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, mengalihkan dana itu untuk yayasan. Ketika itu, dia masih menjadi wakil ketua di Dana Mandiri. Bambang Trihatmodjo, yang menjadi bendahara yayasan ini, bersama Haryono, ternyata mengalirkan lagi dana Rp 400 miliar yang telah masuk ke yayasan itu ke dua bank miliknya, Bank Alfa dan Bank Andromeda, pada 1996-1997, dalam bentuk deposito. Dari data dalam berkas Soeharto, Bob Hasan paling besar merugikan keuangan negara, diduga mencapai Rp 3,3 triliun. Hal ini juga terungkap dari pengakuan Ali Affandi, Sekretaris Yayasan Supersemar, ketika diperiksa sebagai saksi kasus Soeharto. Dia membeberkan, Yayasan Supersemar, Dakab, dan Dharmais memiliki saham di 27 perusahaan Grup Nusamba milik Bob Hasan. Sebagian saham itu masih atas nama Bob Hasan pribadi, bukan yayasan. Hutomo Mandala Putra, putra bungsu Soeharto bersama bersama Tinton Suprapto, pernah memanfaatkan nama Yayasan Supersemar untuk mendapatkan lahan 144 hektare di Citeureup, Bogor, guna pembangunan Sirkuit Sentul. Sebelumnya, Tommy dan Tinton berusaha menguasai tanah itu lewat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tapi gagal.

ipa 1;Gaya Belajar Albert Einstein

Headlines Putrie Jrs Gaya Belajar Albert Einstein Penemuan efek fotolistrik berhasil mengantarkannya meraih anugerah Nobel fisika. Senin, 5 Maret 2012, 07:39 WIB Putrie Jrs Albert Einstein (guim.co.uk) BERITA TERKAIT * Gebrakan Komunitas Cyber * Kawat Gigi Alih Fungsi * Gerakan 3000 Pemuda Anti Kekerasan * Isao Machii, Samurai Modern Pembelah Peluru * Realita Jalan Raya Vlog - Albert Einstein adalah seorang ilmuwan eksentrik yang kepandaiannya menjadi ikon ilmu fisika. Kegeniusannya diakui dunia dan banyak penemuan fenomenalnya diabadikan menjadi landasan teori banyak cabang ilmu pengetahuan. Penemuan efek fotolistrik berhasil mengantarkannya meraih anugerah Nobel fisika tahun 1921. Kegeniusan Einsten diakui hingga saat ini. Bahkan, otak Einsten diteliti oleh ratusan ilmuwan yang ingin mengungkap rahasia dibalik kegeniusan Einstein.

ipa 2; Bambu Kaya Manfaat

Bambu masih dinilai material tradisional. Banyak orang mengidentikkan bambu sebagai bahan kursi lincak, material bangunan etnik, serta semua yang masih jadul. Idham Musthopa, lulusan jurusan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia, mengubah kesan tersebut. Ia mengubah bambu menjadi bagian dari fashion. Salah satu yang menarik karya Idham berupa tas yang khusus diperuntukkan untuk membungkus Macbook. Tas tersedia dalam ukuran 13 dan 15 inchi. Tas didesain dengan bentuk kotak, sepenuhnya berbahan bambu dan berwarna coklat cerah. Bagian handle terbuat dari kulit. Sementara, di bagian samping, terdapat lubang berbentuk apel pada tas. "Jadi akan kelihatan eksklusifnya," kata Idham yang ditemui dalam diskusi "Bambu Punya Cerita" yang diselenggarakan Yayasan KEHATI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Minggu (25/3/2012). Idham mendesain sebaik mungkin sehingga para pengguna Macbook tetap bisa narsis. Tas tak bakal menenggelamkan eksklusivitas dengan menyembunyikan lambang Apple, tapi justru menonjolkannya. Tas sudah diproduksi massal. Bekerja sama dengan ITB, Idham kini tengah memenuhi pesanan sebanyak 80 buah dan akan dijual di Bandung lebih dulu. Namun, siapa pun yang berminat sudah bisa memesannya. Ke depan, Idham akan mengembangkan laptop dengan material bambu. Casing, keyboard, dan seluruh bagian laptop kecuali layar dan komponen di dalamnya akan terbuat dari bambu. Ia kini tengah berusaha menggerakkan sekolah menengah kejuruan dan pemerintah daerah di kampung halamannya, Garut, untuk bekerja sama mewujudkan impian tersebut. Bambu kaya manfaat Sandhiya Hanindita yang lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) punya cara berbeda mengolah bambu. Ia mengubah bambu menjadi bagian dari furnitur rumah tangga. Salah satu produknya adalah lampu baca. Produk lampu baca karya Sandhiya terbuat 100 persen dari bahan bambu yang telah diproses sehingga awet. Sekilas, lampu baca hanya tampak seperti bambu yang dibengkokkan, namun desainnya cukup trendy. Sandhiya juga menunjukkan produk kursi pantai. Bagian dudukan kursi itu terbuat dari bilah bambu lebar yang disusun pararel. Lekukan desain sesuai dengan posisi tubuh saat rileks. Peneliti bambu dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Elizabeth A Widjaja, menyebutkan bahwa bambu memang kaya manfaat. Ia mengatakan bahwa bambu pun bisa jadi material pakaian. "Kita bisa ubah bambu menjadi kaus kaki. Saya sendiri sudah memakainya. Bambu ini punya anti bakteri, jadi kalau kita pakai kaus kaki bambu tidak akan bau," kata Elizabeth. Dalam bidang lain, Purwito, seorang peneliti bambu untuk konstruksi, mengatakan bahwa bambu lebih kuat dari beton dan lebih tahan gempa. Karenanya, bambu cocok diaplikasikan bagi rumah-rumah di Indonesia. Bambu pun bermanfaat untuk makanan. Selain rebung yang telah dikenal sebagai isi lumpia. bambu ternyata juga bisa diolah menjadi cuka. Sampai saat ini, Indonesia sebagai negeri kaya bambu belum banyak memanfaatkannya.

ipa 3;Ada Spesies Bambu Baru dari Mekongga

Ada Spesies Bambu Baru dari Mekongga Yunanto Wiji Utomo | Tri Wahono | Minggu, 25 Maret 2012 | 17:33 WIB | Share: Organicfarm Bambusa lako, salah satu spesies bambu hitam yang terdapat di Indonesia. 1 JAKARTA, KOMPAS.com — Spesies bambu baru ditemukan di Pegunungan Mekongga lewat ekspedisi yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) beberapa waktu lalu. Bambu tersebut ditemukan oleh Elizabeth A Widjaja, taksonom bambu dari Pusat Penelitian Biologi LIPI. "Bambunya kecil sekali, tidak punya bulu, tapi punya lapisan lilin. Daunnya juga kecil, hanya 2 cm. Diameter bambunya juga cuma sekitar 2 cm. Bambunya tumbuh merayap," jelas Elizabeth. Sampai saat ini, bambu spesies baru tersebut belum dinamai. Dalam waktu dekat, nama akan diberikan dan dipublikasikan. Menurut Elizabeth, spesies bambu baru tersebut hanya salah satu wujud kekayaan bambu Indonesia. Spesies bambu endemik di Tanah Air saja saat ini diketahui sebanyak 160 jenis. "Banyak spesies bambu belum terungkap. Di tangan saya saja masih ada 20 spesies dan saya yakin bertambah kalau saya jalan lagi," katanya saat ditemui dalam diskusi "Bambu Punya Cerita" yang digelar Yayasan KEHATI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Minggu (25/3/2012). Spesies bambu yang masih dalam proses identifikasi di antaranya berasal dari wilayah Sulawesi dan Alor.

ipa 4;TEKNOLOGI: Mengenal Biologi Sintetis

Synthetic biology (biologi sintetis) belakangan mulai “digemari” ilmuwan untuk mengembangkan penelitiannya. Bidang ini dinilai memberi peluang menarik untuk menghasilkan berbagai penemuan penting seperti energi ramah lingkungan, efisiensi proses industri hingga pengembangan obat baru. Dari sudut pandang ekonomi, pasar produk synthetic biology diperkirakan mencapai US$4,5 miliar pada 2015. Untuk lebih mengenal bidang ilmu ini, berikut petikan wawancara dengan pakar biologi sintetis dari Johns Hopkins University, Jef D. Boeke seperti dilansir Livescience.com, Jumat (23/3) waktu setempat. Apakah synthetic biology itu sebenarnya? Ini adalah bidang baru yang berkembang pesat, perpaduan antara ilmu biologi biasa dengan ilmu teknik. Tujuannya untuk menciptakan urutan DNA (Deoxyribonucleic acid) baru yang tidak ada di alam. Hasilnya adalah fungsi dan sistem dalam biologi yang benar-benar baru. Perkembangannya didukung bidang ilmu lain seperti teknologi komputasi, nanoteknologi, dan kemajuan teknik pengujian di laboratorium. Apa perbedaan synthetic biology dengan rekayasa genetis? Rekayasa genenis menggunakan materi dari sebuah sel, dengan mentrasfer gen ke organisme induk agar memiliki ciri-ciri serupa. Berbeda dengan synthetic biology yang berusaha menciptakan fungsi dan sistem biologi baru, bahkan organisme baru. Penelitian apa yang sedang dikembangkan saat ini terkait synthetic biology? Proyek untuk memproduksi molekul khusus dalam jumlah yang banyak, seperti biofuel. Dilakukan dengan menciptakan rantai DNA secara sintetis dan memasukkannya ke dalam organisme induk untuk memulai proses dari awal hingga akhir. Analogi hubungan ini seperti software dengan hardware komputer. Ada juga proyek lebih besar yang berupaya mendesain gen berbeda dari gen asal. Salah satu yang kami lakukan saat ini adalah membuat kromosom yeast (ragi/sejenis jamur), bekerja sama dengan peneliti dari China. Mengapa fokusnya pada yeast? Yeast banyak digunakan dalam industri fermentasi, termasuk produksi vaksin dan biofuel. Dengan mendesain yeast sesuai kebutuhan tersebut akan dihasilkan jenis vaksin dan biofuel baru yang lebih baik. Yeast adalah jamur bersel satu. Ia merupakan organisme eukariotik (sel kompleks tertutup membran), sama seperti tanaman, hewan dan manusia. Kemiripan tersebut dapat juga digunakan untuk mempelajari proses sel pada manusia. Apa hal baru dari synthetic biology ini? Ke mana arahnya? Ilmuwan sekarang ini sudah banyak yang bisa memetakan berbagai gen dan mensintesanya. Namun masih banyak hal kompleks yang belum terkuak melibatnya gen dalam jumlah yang sangat banyak. Tantangan terbesar dalam synthetic biology adalah ketidakmampuan dalam memprediksi secara akurat atas sistem biologis yang kompleks. Contohnya adalah saat memproduksi sebuah bahan. Mungkin mudah menemukan cara baru membuatnya, namun cukup sulit untuk memperkirakan berapa banyak jumlah bahan yang dihasilkan melalui cara itu. Cara satu-satunya adalah dengan cara trial and error yang memakan banyak waktu dan biaya. Apa manfaat nyata bagi masyarakat? Bidang ini dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk baru yang bermanfaat. Dampaknya tentu penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Salah satu contohnya adalah penanganan penyakit malaria yang telah membunuh 655.000 orang di dunia pada 2010. Synthetic biology akan berperan penting mengatasinya. Yang terjadi saat ini, obat antimalaria bergantung pada bahan yang mengandung artemisin. Zat kimia tersebut diperoleh dari tanaman bernama Sweet wormwood (Artemisia annua) yang banyak tumbuh di Asia dan Afrika. Sayangnya, kini produksi artemisin terhambat karena habitat tanaman tersebut kian berkurang dan tidak stabil. Akhirnya biayanya pun jadi mahal. Namun synthetic biology mampu menghasilkan pasokan artemisin secara berkelanjutan dengan biaya yang lebih murah. Produk tersebut akan tersedia mulai tahun ini dan didistribusikan ke negara-negara berkembang dengan harga murah. Produsen dan distributor hanya boleh mengambil keuntungan dari produk tersebut dari negara-negara maju, bukan negara berkembang. (ali)

ipa 5;Administrasi Negara, Ilmunya Birokrat

AKARTA - Mengurusi negara ternyata serupa dengan mengurusi organisasi, hanya saja lingkupnya lebih kompleks. Karena itulah, dibutuhkan para ahli yang mampu mengelola segala permasalahan negara dan merumuskan kebijakan-kebijakan publik yang berguna bagi kebaikan masyarakat suatu negara. Para ahli ini dicetak melalui pendidikan tinggi di program studi (prodi) Ilmu Administrasi Negara. Di prodi ini kamu akan mendapat bekal pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah serta menyusun alternatif pemecahan masalah administrasi publik. Secara umum, objek kajian ilmu Administrasi Negara adalah berbagai lembaga kenegaraan, mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Masalah-masalah yang dikaji dalam prodi ini biasanya berkaitan dengan kepegawaian, keuangan, perpajakan, pelaksanaan pembangunan, kepemimpinan, dan kebijakan. Selama studi, kamu juga akan diajari untuk mengapresiasikan pengembangan ilmu administrasi publik berikut metode kajiannya, melakukan penelitian, dan mengomunikasikan hasilnya secara lisan maupun tulisan yang berkaitan dengan tata-kelola pemerintahan yang baik (good governance), profesionalisme birokrasi, kebijakan publik yang rasional, kualitas pelayanan publik, administrasi, dan manajemen pembangunan yang efisien serta demokratisasi. Setidaknya ada tiga konsentrasi yang dapat kamu pilih pada prodi Administrasi Negara yakni Administrasi dan Manajemen Pembangunan, Kebijakan Publik, serta Manajemen Pelayanan Publik. Nantinya, kamu tidak hanya dapat bekerja di instansi pemerintah, tetapi juga berbagai perusahaan dan lembaga swasta. Untuk menjadi aparatur negara yang kompeten, kamu bisa memilih kampus-kampus negeri berikut sebagai tujuan studi Administrasi Negara-mu: 1. Universitas Malikussaleh 2. Universitas Sumatra Utara (USU) 3. Universitas Negeri Padang 4. Universitas Andalas (Unand) 5. Universitas Riau (Unri) 6. UIN Sultan Syarif Kasim, Riau 7. Universitas Maritim Raja Ali Haji 8. Universitas Sriwijaya (Unsri) 9. Universitas Bengkulu 10. Universitas Lampung (Unila) 11. Universitas Indonesia (UI) 12. Universitas Padjadjaran (Unpad) 13. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) 14. Universitas Diponegoro (Undip) 15. Universitas Sebelas Maret (UNS) 16. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 17. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) 18. Universitas Airlangga (Unair) 19. Universitas Brawijaya (UB) 20. Universitas Jember (Unej) 21. Universitas Udayana (Unud) 22. Universitas Nusa Cendana 23. Universitas Palangkaraya 24. Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) 25. Universitas Mulawarman (Unmul) 26. Universitas Negeri Makassar (UNM) 27. Universitas Hasanuddin (Unhas) 28. Universitas Tadulako 29. Universitas Haluoleo (Unhalu) 30. Universitas Negeri Manado 31. Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) 32. Universitas Pattimura 33. Universitas Cenderawasih (Uncen) 34. Universitas Musamus Merauke.(rfa) Berita Terkait : Program studi di kampus * Prodi Favorit Tetap Dibutuhkan Kampus * Jadi Manajer Handal dengan Paham Ilmunya * Belajar Psikologi untuk Memahami Orang Lain * Luasnya Profesi Bidang Komunikasi * Jago Ngulik Laporan Keuangan Dimulai dari Akuntansi * Ilmu HI, Pintu Gerbang Jadi Diplomat * Teknik Elektro Enggak Cuma Jago Listrik * Jurusan Teknik Bisa Jadi Apa Ya? * Luasnya Lapangan Kerja Teknik Industri

ipa 6;Teknik Elektro Enggak Cuma Jago Listrik

JAKARTA - Tidak dapat dimungkiri, listrik kini menjadi sumber energi yang vital bagi kehidupan. Tidak heran, prospek kerja dalam bidang elektronika pun sangat menjanjikan, hingga menjadikan program studi (prodi) Teknik Elektro sebagai salah satu prodi favorit Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Prodi ini akan mengajarkanmu segala hal yang berhubungan dengan elektronika, termasuk menggunakan peralatan listrik. Kamu juga akan belajar merancang konstruksi untuk menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik sesuai kebutuhan, misalnya untuk sistem telekomunikasi dan penerangan. Tidak hanya itu, prodi ini juga akan melatihmu menguasai pelajaran tentang software. Ketika kuliah, kamu bisa memilih beberapa konsentrasi pendidikan di antaranya teknik tenaga listrik, serta teknik telekomunikasi dan elektronika. Setelah lulus, kamu bisa menjadi tenaga ahli yang merancang dan mengawasi berbagai instalasi listrik di kantor-kantor perusahaan, unit-unit elektronika dan telekomunikasi di pabrik, atau bidang industri lainnya. Jika tertarik memilih Teknik Elektro sebagai prodimu di SNMPTN, kampus-kampus ini bisa menjadi acuanmu: 1. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh 2. Universitas Malikussaleh (Unmul) Aceh 3. Universitas Negeri Medan (unimed) - Pendidikan Teknik Elektro 4. Universitas Sumatera Utara (USU) Medan 5. Universitas Negeri Padang (Unipa) - Pendidikan Teknik Elektro 6. Universitas Andalas (Unand) Padang 7. Universitas Riau (Unri) 8. Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim 9. Universitas Maritim Raja Ali Haji 10. Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang 11. Universitas Bangka Belitung 12. Universitas Bengkulu 13. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) - Pendidikan Teknik Elektro 14. Universitas Indonesia (UI) Depok 15. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) - Pendidikan Teknik Elektro dan Teknik Elektro 16. Institut Teknologi Bandung (ITB) - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika 17. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung 18. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang 19. Universitas Tanjungpura 20. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto 21. Universitas Negeri Semarang (Unnes) - Pendidikan Teknik Elektro 22. Universitas Diponegoro (Undip) Semarang 23. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) - Pendidikan Teknik Elektro 24. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 25. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) - Pendidikan Teknik Elektro 26. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) SUrabaya 27. Universitas Negeri Malang - Pendidikan Teknik Elektro 28. Universitas Brawijaya (UB) Malang 29. Universitas Jember (Unej) Jember 30. Universitas Udayana (unud) Denpasar 31. Universitas Pendidikan Ganesha - Pendidikan Teknik Elektro 32. Universitas Mataram (Unram) Mataram 33. Universitas Nusa Cendana, Kupang - Pendidikan Teknik Elektro 34. Universitas Borneo Tarakan 35. Universitas Negeri Makassar - Pendidikan Teknik Elektro 36. Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar 37. Universitas Tadulako (Untad) Palu 38. Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari 39. Universitas Negeri Gorontalo 40. Universitas Negeri Manado - Pendidikan Teknik Elektro 41. Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado 42. Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayapura

ipa 7;Luasnya Lapangan Kerja Teknik Industri

JAKARTA - Biasanya disiplin ilmu teknik sangat spesifik pada bidang tertentu. Tetapi, aplikasi disiplin Teknik Industri dapat diterapkan hampir di seluruh bidang. Bidang yang tadinya identik dengan industri manufaktur ini, sekarang telah berkembang hingga pada layanan (jasa) dan industri lainnya. Tidak heran, para mahasiswa Teknik Industri memang dipersiapkan agar dapat memanfaatkan dan mengaplikasikan kombinasi ilmu-ilmu sosial, terutama ekonomi, dengan ilmu keteknikan untuk menganalisa, memprediksi, serta mengevaluasi hasil yang akan dicapai oleh sistem industri secara optimal. Mahasiswa Teknik Industri dapat mempelajari berbagai bidang seperti sistem manufaktur, manajemen industri, serta sistem industri dan tekno ekonomi. Pada sistem manufaktur, kamu akan mempelajari materi tentang sistem produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, pemodelan sistem, perancangan tata letak pabrik, dan ergonomi. Nantinya, kamu akan mampu merancang skema untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sebuah sistem integral industri dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Sistem integral ini sendiri terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi. Jika kamu memilih Manajemen Industri sebagai bidang keahlianmu, maka kamu akan mempelajari manajemen keuangan, manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan, serta ekonomi teknik. Manajemen Industri sendiri mengombinasikan pendekatan teknik industri dengan manajemen untuk meningkatkan nilai sistem industri. Sistem Industri dan Tekno Ekonomi mengombinasikan teknik industri dengan berbagai prinsip pengolahan informasi, misalnya dangan statistika. Dengan mengambil bidang keahlian ini, kamu akan mempelajari statistika industri, sistem logistik, logika pemrograman, riset operasional, serta sistem basis data. Sebagai sarjana Teknik Industri, kamu bisa bekerja di sektor industri manufaktur dan jasa baik di lembaga negeri maupun swasta. Profesi di industri jasa mencakup lembaga keuangan, jasa konsultasi, jasa teknologi informasi, serta pelayanan masyarakat. Sedangkan di industri manufaktur, kamu bisa bekerja di bidang manajemen produksi, sumber daya manusia, pemeliharaan, logistik, dan inventori. Jika menyasar kampus negeri, kamu bisa mendaftar ke prodi Teknik Industri di kampus-kampus berikut: 1. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) 2. Universitas Malikussaleh (Unmul) Aceh 3. Universitas Sumatera Utara (USU) Medan 4. Universitas Andalas (Unand) Padang 5. Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim 6. Universitas Indonesia (UI) Depok 7. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang 8. Universitas Tanjungpura 9. Universitas Diponegoro (Undip) Semarang 10. Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta 11. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 12. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta 13. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya 14. Universitas Trunojoyo, Madura 15. Universitas Brawijaya (UB) Malang 16. Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda 17. Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar 18. Universitas Pattimura, Ambon.(rfa)

ipa 8;Luasnya Profesi Bidang Komunikasi

JAKARTA - Meski terlihat sepele, ternyata untuk berkomunikasi yang baik dan efektif kita memerlukan ilmu tersendiri. Di berbagai kampus, Ilmu Komunikasi pun menjadi program studi (prodi) favorit. Tidak heran, prospek profesi dari prodi ini memang sangat luas dan menjanjikan. Prodi Ilmu Komunikasi tidak hanya mengulik cara berkomunikasi yang baik, tetapi juga membedah proses transfer informasi mulai dari pengolahan hingga penerimaannya. Di prodi ini, kamu akan belajar tentang sejarah dan perkembangan ilmu komunikasi. Kamu juga akan mempelajari media massa, baik cetak maupun elektronik, sebagai lembaga-lembaga komunikasi, sekaligus fungsi dan pengelolaan lembaga-lembaga tersebut. Bidang kajian Ilmu Komunikasi yang dapat kamu pilih cukup luas. Yang umum ditawarkan kampus adalah ilmu jurnalistik, hubungan masyarakat atau public relations (PR), serta ilmu informasi dan perpustakaan. Varian lain Ilmu Komunikasi yang dapat kamu pelajari adalah Ilmu Periklanan, Ilmu Penyiaran, Manajemen Komunikasi, dan Komunikasi Bisnis. Melihat lingkup kajiannya yang cukup luas, kamu pun bisa memilih jangkauan karier yang cukup variatif. Kamu bisa menjadi wartawan, public relations officer (PRO), copy writer, praktisi periklanan, penyiar radio, atau produser berbagai acara di televisi maupun radio. Kamu bisa memilih beberapa kampus negeri ini jika tertarik mendalami Ilmu Komunikasi: 1. Universitas Syiah Kuala 2. Universitas Malikussaleh 3. Universitas Sumatra Utara (USU) 4. Universitas Andalas (Unand) 5. Universitas Riau (Unri) 6. UIN Sultan Syarif Kasim 7. Universitas Bengkulu 8. Universitas Lampung (Unila) 9. Universitas Indonesia (UI) 10. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 11. Universitas Padjadjaran (unpad) 12. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) 13. Universitas Diponegoro (Undip) 14. Universitas Sebelas Maret (UNS) 15. UIN Sunan Kalijaga 16. Universitas Gadjah Mada (UGM) 17. Universitas Airlangga (Unair) 18. Universitas Trunojoyo 19. IAIN Sunan Ampel 20. Universitas Brawijaya (UB) 21. Universitas Udayana (Unud) 22. Universitas Nusa Cendana 23. Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) 24. Universitas Mulawarman (Unmul) 25. UIN Alauddin 26. Universitas Hasanuddin (Unhas) 27. Universitas Tadulako 28. Universitas Haluoleo (Unhalu) 29. Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).(rfa) Berita Terkait : Program studi di kampus * Prodi Favorit Tetap Dibutuhkan Kampus * Administrasi Negara, Ilmunya Birokrat * Jadi Manajer Handal dengan Paham Ilmunya * Belajar Psikologi untuk Memahami Orang Lain * Jago Ngulik Laporan Keuangan Dimulai dari Akuntansi * Ilmu HI, Pintu Gerbang Jadi Diplomat * Teknik Elektro Enggak Cuma Jago Listrik * Jurusan Teknik Bisa Jadi Apa Ya? * Luasnya Lapangan Kerja Teknik Industri

ipa 9;Belajar Psikologi untuk Memahami Orang Lain

JAKARTA - Memahami orang ternyata tidak mudah. Sebab, banyak faktor yang menentukan sifat dan perilaku mereka. Nah, jika kamu tertarik pada perilaku manusia dan ingin memahami mengapa seseorang berperilaku tertentu, kamu bisa memilih Psikologi sebagai program studi (prodi) kuliahmu. Pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), prodi Psikologi biasanya masuk ke kelompok kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), hanya Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung yang memasukkan Psikologi pada kelompok prodi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sebagai mahasiswa Psikologi, kamu akan mempelajari kehidupan kejiwaan manusia meliputi perasaan, sikap, pikiran, serta proses kejiwaan lainnya. Tidak hanya mencari tahu masalah-masalah kejiwaan manusia, kita juga akan diajarkan cara mencari solusi atas beragam permasalahan tersebut. Mahasiswa psikologi juga akan belajar tentang fisiologi manusia seperti anatomi, genetika, dan ilmu faal. Kamu juga akan belajar ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, filsafat, hingga kriminologi. Secara khusus, kamu akan diajarkan tentang cabang-cabang ilmu psikologi, misalnya psikologi konsumen, psikologi lingkungan, psikologi organisasi, dan psikologi kognitif. Nantinya, kamu dapat memilih beberapa konsentrasi psikologi yang akan menjadi dasar kariermu. Dengan begitu, ketika lulus, kamu akan menjadi spesialis dalam bidang psikologi klinis, psikologi behaviouristik, psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi, serta psikologi sosial. Sarjana psikologi dapat melamar untuk berbagai posisi di perusahaan. Tetapi, umumnya, perusahaan membutuhkan para lulusan Psikologi untuk ditempatkan di human resources department (HRD). Jika kamu tertarik menjadi psikolog, maka kamu masih harus meneruskan pendidikan profesi setingkat strata dua (magister). Untuk pendidikan sarjana, kamu bisa memilih prodi Ilmu Psikologi di beberapa kampus negeri berikut: 1. Universitas Syiah Kuala 2. Universitas Sumatra Utara (USU) 3. Universitas Negeri Padang 4. UIN Sultan Syarif Kasim 5. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 6. Universitas Indonesia (UI) 7. UIN Syarif Hidayatullah 8. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 9. Universitas Padjadjaran (Unpad) 10. Universitas Negeri Semarang (Unnes) 11. Universitas Diponegoro (Undip) 12. Universitas Gadjah Mada (UGM) 13. UIN Sunan Kalijaga 14. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) 15. Universitas Airlangga (Unair) 16. Universitas Trunojoyo 17. IAIN Sunan Ampel 18. Universitas Negeri Malang (UM) 19. Universitas Brawijaya (UB) 20. UIN Malang 21. Universitas Udayana (Unud) 22. Universitas Mulawarman (Unmul) 23. Universitas Negeri Makassar (UNM) 24. Universitas Negeri Manado.(rfa)

ipa 10;ILMU GEOGRAFI: Ilmu Termarjinalkan, Sarjana Geografi Banyak Tak Terserap

SOLO - Ilmu Geografi kini semakin termarjinalkan. Jika dahulu bidang ilmu Geografi diajarkan bagi anak yang mengambil program IPA dan IPS, kini hanya diajarkan kepada anak IPS. Ketua Umum Ikatan Geograf Indonesia (IGI) yang juga Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Dr Suratman Worosuprojo MSc, mengungkapkan karena hanya diajarkan kepada anak IPS, kebutuhan guru Geografi semakin sedikit. Sehingga banyak mahasiswa lulusan Ilmu Geografi yang menganggur. “Dulu pernah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi se-Jawa Tengah menandatangani surat permohonan agar Geografi kembali diajarkan untuk anak IPA dan IPS, tapi permintaan itu tidak ditanggapi,” jelasnya. Lebih lanjut Suratman mengungkapkan bukti lain termarjinalkannya ilmu geografi adalah belum adanya perhatian pemerintah untuk pengembangan bidang ilmu geografi. Hingga kini belum pernah pemerintah memberikan bantuan untuk pengadaan laboratorium geografi di setiap sekolah-sekolah. Jika di suatu sekolah ada laboratorium Geografi, biasanya diadakan dengan menggunakan dana sekolah sendiri. “Padahal idealnya laboratorium geografi ada di setiap sekolah untuk menunjang upaya peningkatan kecerdasan spasial masyarakat. Kalau misalnya belum bisa diadakan di setiap sekolah, paling tidak ada di sekolah percontohan,” ujarnya. Sementara di lain pihak, katanya, perhatian pemerintah untuk pengadaan laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) sangat tinggi. IGI, kata Suratman, juga pernah melayangkan surat ke Kemendikbud agar diprogramkan pengadaan laboratorium geografi di setiap sekolah. Tapi hingga kini belum ada tanggapan. Saat ini, terangnya, hanya beberapa SMA yang memiliki laboratorium Geografi. Antara lain SMAN 17 Jogja dan SMAN 2 Klaten. Pembantu Dekan II FKIP UNS, Drs Sugiyanto MSi MSi, mengungkapkan beberapa waktu lalu di FKIP UNS pernah mendorong SMAN 1 dan SMAN 3 Solo agar membangun laboratorium geografi. Suratman juga mengungkapkan dibandingkan negara lainnya, Indonesia termasuk terlambat dalam bidang informasi geospasial. Akibatnya pembangunan yang dilakukan sering tidak memperhatikan tata ruang.

religi 1;Kepercayaan

Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya). Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental.[12] Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[13] Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman. Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.[14] Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim.[15][16] Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab. [sunting] Lima Rukun Islam !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Rukun Islam Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[17] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.[18] Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah: 1. Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah. 2. Mendirikan salat wajib lima kali sehari. 3. Berpuasa pada bulan Ramadan. 4. Membayar zakat. 5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu. [sunting] Enam Rukun Iman !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Rukun Iman Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu: 1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada malaikat Allah 3. Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf) 4. Iman kepada nabi dan rasul Allah 5. Iman kepada hari kiamat 6. Iman kepada qada dan qadar

religi 2;Ajaran Islam

Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, yaitu Sunni (85%) dan Syiah (15%). Permasalahan terjadi akibat perbedaan pandangan tentang siapa yang seharusnya memimpin kaum Muslim sesudah wafatnya Muhammad. Islam adalah agama predominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika Utara dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[19] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.[20] Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak. Doktrin antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad). Namun baik Sunni maupun Syi'ah secara umum berpandangan sama terhadap rukun Islam dan rukun Iman yang merupakan aspek fundamental keimanan dalam Islam walaupun dengan terminologi yang berbeda. [sunting] Allah !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Allah dan Tauhid Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu kepercayaan tentang keesaan Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilāh; kebanyakan ilmuwan[rujukan?] percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud "Tuhan" (al-ilāh'), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari bahasa Aram Alāhā.[21] Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi: “ لا إله إلا الله محمد رسول الله Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah ” Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah: 1. Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa, 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, 3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an dikatakan: "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat". (Asy-Syu'ara' [42]:11) Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran : "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku". (Ta Ha [20]:14) Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme. Mengutip al-Qur'an, An-Nisa' [4]:71: "Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara". Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' [42]:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an. [sunting] Al-Qur'an

religi 3;Aspek kemanusiaan

Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam..."[9] Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."[10] Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.[

religi 4; Semarang tuan rumah dialog internasional lintas agama Minggu, 4 Maret 2012 19:31 WIB | 1399 Views

Semarang (ANTARA News) - Kota Semarang akan menjadi tuan rumah Dialog Lintas Agama Ke-6 tingkat internasional selama empat hari mulai tanggal 11 Maret hingga 15 Maret 2012. "Ini salah satu hal yang luar biasa bagi Kota Semarang karena dipercaya untuk tempat acara tingkat internasional," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Nurjanah di Semarang, Minggu. Kota Semarang sangat bersyukur dapat dipercaya kembali menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan acara tingkat internasional yang diikuti peserta dari sekitar 15 negara. Dialog Lintas Agama tahun ini mengangkat tema "Memperkuat Kolaborasi Komunitas dalam Menciptakan Perdamaian dan Keamanan Dunia". "Para peserta dialog, akan menginap di Hotel Grand Candi dan ada beberapa kunjungan ke tempat-tempat wisata religi," katanya. Nurjanah mengakui bahwa Kota Semarang terdapat sejumlah tempat wisata religi dan masyarakatnya dapat hidup berdampingan antaragama dengan baik. Berdasarkan jadwal yang sudah ada, para peserta akan tiba di Kota Semarang pada Minggu (11/3) dan pembukaan acara dilaksanakan Senin (12/3) di Gedung Gradika Bhakti Praja Jateng Jalan Pahlawan, Semarang. Sebelum acara inti berupa rapat pleno sesi pertama dengan tema "Membangun Komunitas Bersama: Penguatan Masyarakat Sipil dalam Membangun Perdamaian dan Pencegahan Konflik Antaragama dalam Aksi", akan diawali dengan kunjungan ke Kantor Uskup Agung Semarang. Senin siang akan dilanjutkan rapat pleno dengan tema "Peran Pendidikan dalam Mempromosikan Perdamaian dan Keamanan". Selasa (13/3) seluruh delegasi berangkat ke Masjid Agung Jawa Tengah untuk kembali melanjutkan dialog sekaligus untuk kunjungan di MAJT dan Museum Sejarah Islam serta sore harinya kunjungan ke Pagoda Avalokitesvara di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang. Pada Rabu (14/3), selama satu hari penuh para delegasi akan melakukan kunjungan wisata ke tempat wisata religi seperti Sam Poo Kong, Gereja Katedral, Gereja Blenduk, dan Masjid Menara Kudus. Acara penutupan dilakukan pada hari terakhir, Kamis (15/3).

religi 5;Pencocokan Arah Kiblat

Bagi para pemerhati arah kiblat,mungkin, musholla dirumah, masjid/langgar kita atau bagi rekan-rekan yang baru bikin rumah atau dilingkungannya baru bangun musholla atau masjid, insya ALLAH info ini bisa berguna. Tanggal 27 Mei 2008 jam 16:18 WIB merupakan saat yang tepat untuk membuat koreksi/meluruskan arah kiblat. Pada saat itu posisi matahari berada segaris dengan kota mekkah. Oleh sebab itu pada jam itu arah kiblat akan sama dgn arah dimana matahari berada. Secara astronomi, akibat adanya pergerakan semu matahari antara 23,5° LU dan LS maka dalam setahun terjadi 2 kali matahari tepat berada di atas kota mekah (21 ° 25′ LU). 1 kali pada saat pergerakan dari khatulistiwa ke arah titik maximum (23,5° LU), dan 1 kali terjadi pada saat kembali ke arah khatulistiwa. Kedua kejadian tersebut terjadi di musim panas (matahari berada di belahan bumi utara) yang pertama terjadi kurang lebih tgl 28 mei yang kedua tgl 16 juli setiap tahunnya. Untuk Jákâ®tà dan sekitarnya bisa menggunakan pedoman jam 16.18 (28 mei) dan 16.27 (16 Juli). Untuk kota lain, bisa menggunakan perhitungan yang ada di http://rukyatulhilal.org/kiblat.html. Agak pusing itungannya, tapi kalau mau jalan pintasnya ya silahkan tambah/kurangi waktu tersebut dengan selisih waktu sholat dengan waktu sholat Jákâ®tà. Misal, kota bandung itu lebih cepat 3 menit dari Jákâ®tà. Berarti yang tgl 28 mei bisa dilihat pada jam 16.21. Atau kota Surabaya yang selisih -24 menit, berarti bisa dilihat pada jam 16.42. Kalau tahunnya kabisat, mungkin agak berubah dikit. Cuma ga signifikan (pinjem istilah andalan SBY), tinggal +/- 1 hari, tapi hitungan jamnya seperti tadi. Demikian semoga bermanfaat 2 Komentar | Religi - Islam, Umum dan Lainnya | Ditandai: Astronomi Islam, Kiblat, Masjid, matahari, M

religi 6;YU TIMAH : SECUIL CERITA KERELAAN DAN PERJUANGAN BERKURBAN

“YU TIMAH” Yu Timah adalah tetangga kami. Dia salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kini sudah berakhir. Empat kali menerima SLT selama satu tahun jumlah uang yang diterima Yu Timah dari pemerintah sebesar Rp 1,2 juta. Yu Timah adalah penerima SLT yang sebenarnya. Rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri. Bahkan status tanah yang di tempati gubuk Yu Timah adalah bukan milik sendiri. Usia Yu Timah sekitar 50-an, berbadan kurus dan tidak menikah. Barangkali karena kondisi tubuhnya yang kurus, sangat miskin, ditambah yatim sejak kecil, maka Yu Timah tidak menarik lelaki manapun. Jadilah Yu Timah perawan tua hingga kini. Dia sebatang kara. Menginjak remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga Yu Timah tidak laku di pasaran PRT. Dia kembali ke kampung. Para tetangga bergotong royong membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung anak dan emak yang sangat miskin itu. Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun bersama emaknya. Setelah emaknya meninggal Yu Timah mengasuh seorang kemenakan. Dia biayai anak itu hingga tamat SD. Tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya. Anak itu pun harus cari makan. Maka dia tersedot arus perdagangan PRT dan lagi-lagi terdampar di Jakarta . Sudah empat tahun terakhir ini Yu Timah kembali hidup sebatang kara dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan nasi bungkus. Untunglah di kampung kami ada pesantren kecil. Para santrinya adalah anak-anak petani yang biasa makan nasi seperti yang dijual Yu Timah. Kemarin Yu Timah datang ke rumah saya. Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih bisa menabung di BPR syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu setiap bulan. Namun setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan sejak itu saya melihat Yu Timah memakai cincin emas. Yah, emas. Untuk orang seperti Yu Timah, setitik emas di jari adalah persoalan mengangkat harga diri. Saldo terakhir Yu Timah adalah Rp 650 ribu. Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun selalu saya cegah. ”Pak, saya mau mengambil tabungan,” kata Yu Timah dengan suaranya yang kecil. ”O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup. Bagaimana bila Senin?” ”Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak tergesa.” ”Mau ambil berapa?” tanya saya. ”Enam ratus ribu, Pak.” ”Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?” Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu. ”Saya mau beli kambing qurban, Pak. Kalau 600 ribu saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing.” Saya tahu Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan dia mengulangi kata-katanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan memberikan uang tabungannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat terkesan oleh keinginan Yu Timah membeli kambing qurban. ”Iya, Yu. Senin lusa uang Yu Timah akan diberikan sebesar 600 ribu. Tapi Yu, sebenarnya kamu tidak wajib berqurban. Yu Timah bahkan wajib menerima qurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada. Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli kambing qurban?” ”Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berqurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima. Namun sekarang saya ingin jadi pemberi daging qurban.” ”Baik, Yu. Besok uang kamu akan saya ambilkan di bank kita.” Wajah Yu Timah benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu minta diri, dan dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang. Setelah Yu Timah pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran qurban yang diwariskan Nabi Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya? Pertanyaan ini muncul karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya. Mungkin saya juga begitu. Ah, Yu Timah, saya jadi malu. Duhai Yu Timah. Kamu yang belum naik haji, atau malah tidak akan pernah naik haji, namun kamu sudah jadi orang yang suka berqurban. Kamu sangat miskin, tapi uangmu tidak kaubelikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus. Uangmu malah kamu belikan kambing qurban. Ya, Yu Timah. Meski saya dilarang dokter makan daging kambing, tapi kali ini akan saya langgar. Saya ingin menikmati daging kambingmu yang sepertinya sudah berbau surga. Mudah-mudahan kamu mabrur sebelum kamu naik haji. Demikian secuil cerita Yu Timah … Insya ALLAH arti dan manfaatnya tidak secuil ceritanya buat kita semua …. aamiiin yaa robbal ‘alamiin … Tinggalkan sebuah Komentar » | Religi - Islam, Umum dan Lainnya | Ditandai: Amal, Berkurban, Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Kurban, Idul Adha, Idul Qurban, Infaq, Sedekah, Sumbangan | Permalink Ditulis oleh ridzal

religi 7;TABUNGAN “MASA DEPAN” SEORANG PEDAGANG BAKSO

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik – rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini. Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,…terdengar suara tek…tekk.. .tek…suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat…, ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak – anak, siapa yang mau bakso ? “Mauuuuuuuuu. …”, secara serempak dan kompak anak – anak menjawab. Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. … Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini. “Mang kalo boleh tahu, kenapa uang-uang itu Emang pisahkan ? Barangkali ada tujuan ?” “Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita-cita penyempurnaan iman “. “Maksudnya.. ..?”, saya melanjutkan bertanya. “Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut : 1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari – hari Emang dan keluarga. 2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja. 3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji. Hatiku sangat…… …..sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki. Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : “Iya memang bagus…,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya….”. Ia menjawab, ” Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI. Definisi “mampu” adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, “mampu”, maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita”. Subhanallah …, sebuah jawaban penuh makna tentang tabungan ”masa depan” dari seorang tukang bakso“. Tinggalkan sebuah Komentar » | Religi - Islam, Umum dan Lainnya | Ditandai: berbagi rezeki, Haji, Idul Adha, kesempurnaan iman, ketakwaan, Mampu Berhaji, Naik Haji, Rukun Islam, tabungan, Tabungan Akhirat, Tabungan Masa Depan | Permalin